Featured Video

Jumat, 06 Januari 2012

Talawi Bak Kawasan Operasi Militer


BUNTUT AMUK MASSA
SAWAHLUNTO,  Sebagian besar warga Keca­matan Talawi Kota Sawahlunto resah. Meski tersangka pelaku aksi pembakaran Kantor Satlan­tas Kota Sawahlunto sudah diaman­kan pihak Polda Sumbar, namun hingga kini aparat keamanan tetap saja melakukan sweeping.

Keberadaaan aparat keama­nan khususnya anggota brimob bersenjata lengkap membuat masyarakat merasa sangat resah. Aktivitas keseharian masyarakat Talawi pun bak berada di kawasan daerah operasi militer saja.
“Daerah kami seperti berada di kawasan operasi militer. Padahal, suasana sudah aman dan kondusif,” ujar salah seorang warga Talawi, yang tidak mau namanya ditulis kepada Haluan, Kamis (5/1).
Menanggapi suasana yang terasa tidak kondusif tersebut, Ikatan Warga Talawi (IWT) Se-Jabodetabek melayangkan surat permintaan investigasi kepada Komisi III DPR-RI. “Semua warga yang diduga tersangka sudah ditangkap, sementara kondisi Talawi masih saja dibuat seperti operasi militer saja,” ujar Ketua IWT se-Jabodetabek, Musyarif kepada Haluan, melalui telepon geng­gamnya, Kamis (5/1).
Musyarif mengatakan, pi­hak­nya sudah melayangkan surat ke Komisi III DPR-RI semenjak akhir Desember tahun 2011 lalu. Hal itu dilakukan, karena begitu banyak penga­duan dan keluhan warga Talawi, sehubungan dengan banyak­nya aparat yang berseliweran setiap hari di Talawi.
Bahkan, lanjut Musyarif, proses penangkapan warga yang diduga pelaku pembakaran pun tanpa diberitahu kepada pihak desa. Warga ditangkap begitu saja, bahkan ada yang mengaku ditondongi senjata.
“Hendaknya aparat menunjukan sikap yang mengayomi dan melin­dungi masyarakat. Bukan menunjukan kebri­ngasan dan kekuasaan serta kekuatan. Akan lebih baik, jika aparat brimob ditarik dari kecamatan Talawi,” ujarnya.
Musyarif mengatakan, Komisi III sudah menanggapi surat yang dilayang­kannya dengan melakukan rapat pimpinan. Selanjutnya, akan dibahas pada tingkat komisi untuk dilanjutkan.
“Dari informasi yang kami peroleh dari Bapak Nudirman Munir anggota Komisi III DPR-RI, surat permohonan IWT sudah dibahas di tingkat pimpinan. Selanjutnya akan digelar rapat pada tingkat komisi,” ujarnya.
Musyarif mengharapkan, dalam penyelesaian masalah pembakaran Kantor Satlantas Sawahlunto tersebut, hendaknya melihat akar permasa­lahannya. Bukan dilakukan secara sepotong-sepotong.
Sementara itu, Taslim anggota Komisi III DPR-RI kepada Haluan melalui telepon genggamnya meminta polisi untuk mengedepankan pende­ka­tan dalam menangani dan menyele­saikan permasalahan  di tengah masyarakat.
Bakar Kantor Satlantas
Kasus amuk massa tersebut terjadi pada malam hari, Kamis 24 November 2011 lalu. Kantor Satlantas Polres Sawahlunto, hangus terbakar, akibat amukan massa yang tidak senang atas perlakuan aparat kepolisian yang diduga memukuli siswa salah satu SMK di kota itu. Pasalnya, pelajar itu berkendaraan sepeda motor tanpa helm dan berboncengan tiga orang.
Ketika hendak ditangkap personel Satlantas, si pelajar melarikan diri. Isu yang berkembang di masyarakat justru menjadi insiden pemukulan terhadap si pelajar. Dan itu memicu amuk massa.
Bangunan Satlantas habis terbakar tanpa ada bantuan dari pemadam kebakaran. Empat unit mobil dan 16 sepeda motor yang berada di sana juga ikut terbakar, serta dua motor jenis Yamaha Mio dan Suzuki Smash hilang, termasuk satu unit komputer yang raib. Akibat kejadian ini mengalami kerugian sekitar Rp4 miliar.
Massa yang tidak senang hingga pukul 23.30 WIB masih berada di lokasi dan mencoba untuk melanjutkan ke markas Polres yang tidak jauh dari lokasi kejadian, namun dihadang oleh aparat kepolisian.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh warga Talawi yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran kantor Satlan­tas Sawahlunto sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sebelumnya, seorang anggota polisi berinisial AM juga sudah berstatus tersangka.
Penetapan tersangka terhadap ketujuh wartga tersebut setelah menjalani pemeriksaan Penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar, Rabu (15/12/2011). Para tersangka ini dititipkan dalam sel Mapolresta Padang dan Polsek. (h/dil)
haluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar