“Tahun 1984 pada saat penyerangan Cakranegara, ibukota kerajaan Lombok dan “pasukan wanita pengawal rajanya” yang dipersenjatai dengan tombak dan keris, menyerang pasukan Belanda dengan dahsyat. Setelah menderita kekalahan yang besar, Belanda yang awalnya hanya mempertahankan diri, tapi bukan karena berlaku sopan, terpaksa menanggapi serangan prajurit wanita yang kuat itu secara serius dan bertempur dengan mereka seolah-olah mereka lawan yang seimbang bukan hanya sekelompok wanita”. M.M. Bakunin (konsul Rusia di Batavia), "Belanda Tropis", 1902

