Featured Video

Sabtu, 01 Desember 2012

LOKAL JAUH SD NEGERI 21 MALUS-Berdinding Palupuah Beratap Rumbia




Ketimpangan un­tuk memperoleh sa­ra­na dan prasarana belajar yang baik masih saja terjadi. Ada sekolah yang mempunyai gedung megah, tapi ada juga yang hanya memiliki bangunan ala ka­­dar­nya. Belajar pada ba­ngunan yang sangat tidak layak, itulah yang dialami murid lokal jauh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 21 Ma­lus yang terletak di Jorong Tanjung Harapan, Nagari Lubuk Ga­dang Timur, Ke­camatan Sa­ngir, Ka­bupaten Solok Selatan.

Ada 27 orang murid yang belajar pada bangunan ber­dinding palupuah dan beratap rumbia itu. Itu pun sudah banyak yang bocor hingga kalau hujan anak-anak ter­ganggu belajar.  Mareka terdiri atas murid kelas satu se­banyak 16 orang dan kelas dua sebanyak 11 orang.
Pantauan Haluan ke lo­kasi, Rabu (28/11), para murid dibimbing oleh dua orang guru tenaga honorer, yaitu Rina Yasmaneri guru kelas satu dan Noviza Mulia guru kelas dua.
Kegiatan belajar mengajar di lokal jauh ini sudah dimulai sejak dua minggu yang lalu. Mereka adalah putra-putri masyarakat Jorong Tanjung Harapan.
Menurut Noviza Mulia, se­mangat anak-anak sekolah dasar itu sangat tinggi untuk mengikuti pendidikan. Mereka senantiasa disiplin, masuk lokal tepat waktu sekitar 07.20 WIB dan pulang sekolah sekitar pukul 09.30 WIB.
Wali Nagari Lubuk Gadang Timur Erizal Mandaro Kayo menga­takan, sejarah munculnya lokal jauh ini dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat sejak 2008 lalu.
“Sebenarnya keinginan men­dirikan sekolah dasar di jorong ini sudah lama. Mengingat jarak tempuh anak-anak ke sekolah yang berlokasi di Malus cukup jauh. Yaitu, sekitar 1,5 km sampai 2,5 km. Bagi anak-anak berumur 7 atau 8 tahun, jarak ini cukup mele­lahkan,” ujar Erizal.
Kendala selama 4 tahun bela­kangan adalah sulitnya mencarikan lokasi untuk pembangunan gedung sekolah, izin mendirikan sekolah, dan gedung sementara pun tidak ada.
“Kini, sudah ada masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya seluas 50x90 meter, yaitu tanah milik Syamsuardi, warga setempat,” katanya.
Wali Nagari menyebutkan, tanah yang dihibahkan itu awalnya adalah tanah perbukitan. Atas kerja sama pemerintahan nagari dengan pihak perusahaan PT Selo Kencana Energy, lokasi tersebut akhirnya bisa diratakan.
Ia berharap, lokal jauh SDN 21 Malus segera terealisasi di jorong itu mengingat sudah adanya tanah yang dihibahkan. Bahkan, bantuan dari pusat untuk pendidikan ini sangat besar. Tinggal lagi, kegigihan daerah untuk mencarikannya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Pendidikan Kabu­paten Solok Selatan Fidel Effendi melalui Kabid Pendidikan Dasar Syahrul Munir, disebutkan, proposal Disdik Solsel sudah disalurkan ke provinsi untuk mendapatkan dana bantuan sosial pembangunan lokal jauh. Akan tetapi, proposal masya­rakat melalui pemerintahan nagari setempat belum disampaikan ke Disdik Solsel.
Selain itu, jika mendirikan sekolah baru di jorong tersebut, jumlah kepala keluarga belum mencukupi. Data tersebut diper­lukan untuk bakal calon siswa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar