Featured Video

Selasa, 01 Januari 2013

Pukul Wartawan Kompas.com, Tiga Anggota TNI Ditahan


Akibat diketahui memukul, merampas kamera dan menghalang-halangi kerja wartawan, tiga oknum TNI dari Detasemen Kavaleri Kodam 16 Pattimura, Ambon kini harus rela mendekam di Kavaleri Kodam 16 Pattimura, Ambon. Ketiga anggota TNI tersebut adalah Serka Abdullan, yang diketahui megancam Rahman Rahmat Rahman Patty, kontributor Kompas.com akan dibunuh saat akan meliput keributan antara belasan anggota Detasemen Kavaleri Kodam 16 Pattimura dengan anggota Brimob Polda Maluku.

"Dua anggota yang disel saya belum mengetahuinya. Yang jelas ada tiga yang sudah disel. Salah satunya Serka Abdullan. Kedua anggota itu yang memukuli Rahman," kata Ketua AJI Ambon Insany Syahbarwaty, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/1/2013).
Menurut Insany, pihaknya selaku saksi dan sekaligus Ketua AJI Ambon diminta untuk mendatangi kantor Kavaleri Kodam 16 Pattimura, Ambon. "Saya masih perjalanan menuju ke sana," kata Insany.
Saat ini Rahman masih dalam kondisi trauma. Adapun visum di Rumah Sakit Tentara Latumeten, tidak terdapat luka maupunn memar di perut Rahman. "Kata dokter yang memeriksa Rahman menyatakan tidak terdapat bekas luka maupun memar di perut Rahman," katanya.
Namun kata Insany, hingga saat ini, kondisi Rahman masih merasa sakit di bagian bawah perutnya dan mengalami pusing-pusing. Rahman juga tampak shock atas peristiwa yang dialami itu. Kini Rahman sudah berada di tempat aman dan di bawah pengawasan AJI Ambon. Selain itu, sejumlah saksi sudah ditemui dan bersedia bersaksi atas peristiwa ini.
Insany mengatakan, Detasemen Kavaleri Kodam 16 Pattimura, yang merupakan pasukan TNI yang paling ditakuti di wilayah Ambon, oknum anggotanya sering melakukan keonaran. "Sering oknum anggotanya terlibat bentrok dengan aparat Polda Maluku dan memukuli warga serta pernah menyerang permukiman warga dan melakukan pengrusakan rumah warga," kata Insany.
Apapun yang terjadi, tegas Insany, kekerasan terhadap jurnalis tak bisa dibiarkan. Harus diproses secara hukum. "AJI Ambon siap siap mendampingi kasus Rahman ini. Kami bertekat mengusut tuntas kasus ini, agar jurnalis tidak terus menjadi kekerasan onum TNI atau pihak lainnya," katanya tegas.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar