Featured Video

Kamis, 29 Agustus 2013

Persib 1 Persija 1


Persija vs Persib (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Duel sarat gengsi yang sempat tertunda antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung akhirnya berakhir imbang 1-1, Rabu 28 Agustus 2013. Tidak ada pemenang dalam laga 'El Clasico' Indonesia yang menyita perhatian dan menguras emosi itu.


Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta dipilih menjadi tempat berlangsungnya partai sengit warisan era perserikatan itu. Pertandingan dua musuh abadi di pentas sepakbola Indonesia itu terpaksa dijadwal ulang setelah terjadi pelemparan bus pemain Persib saat menuju SUGBK pada 22 Juni 2013 lalu. Akibat peristiwa itu, PT Liga Indonesia selaku operator ISL menggeser jadwal pertandingan ke tanggal 28 Agustus 2013.

Meski diprediksi pertandingan bakal mulus karena digelar ditempat netral, ternyata jalannya pertandingan tidak seperti perkiraan semula. Sempat terjadi kericuhan antar suporter di menit awal babak pertama. Beruntung, situasi berhasil diredam pihak keamanan dan pertandingan kembali dilanjutkan.

'Macan Kemayoran' membuka keunggulan lebih dulu melalui gol yang dicetak M Ilham lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Gol tersebut membuat kepercayaan diri Persija berlipat. Kubu lawan sempat berada di bawah tekanan. Situasi mulai berubah di babak kedua. 'Maung Bandung' mulai mengembangkan permainan.

Bomber naturalisasi Persib Bandung, Serginho Van Dijk menyelamatkan Persib dari kekalahan. Memanfaatkan kesalahan bek Ngurah Wahyu Trisnajaya, Van Dijk cepat menyambar bola untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hasil adil bagi kedua kubu dalam pertandingan yang berlangsung panas itu.

Hasil ini membuat Persija tidak pernah memetik kemenangan atas Persib dalam empat pertandingan terakhir. Persija terakhir kali menundukkan musuh bebuyutannya itu pada 30 Oktober 2010 lalu. Saat itu, tim yang identik dengan warna oranye itu memetik kemenangan dengan skor telak 3-0.

Tambahan poin satu atas Persib ini membuat Persija masih statis di peringkat 10 klasemen ISL mengemas 39 poin. Sementara itu, meski membawa pulang satu poin dari Bandung, Persib sementara berhasil naik ke peringkat 2 klasemen menggeser rival terdekat, Arema Indonesia. Tim asuhan Djadjang Nurdjaman itu kini mengoleksi 60 poin.

Lapang dada terima hasil imbang.


Meski demikian, kedua kubu menyebut, imbang hasil yang adil. "Hasil seri ini bagi saya cukup fair. Dan saya kira bagi Persija (hasil ini) cukup fair juga," kata Djadjang seusai pertandingan.

Djadjang mengaku pada interval pertama, 'Maung Bandung' sempat kesulitan mengembangkan permainan sehingga kebobolan lebih dulu. Di babak kedua, Djadjang kemudian mengubah strategi dengan memasukkan dua striker sekaligus. Taktik Djadjang terbukti tepat, Van Dijk mampu mencetak gol penyeimbang.
"Babak kedua kami lebih menguasai permainan namun hingga hasil pertandingan selesai kedudukan tetap sama 1-1," sambung mantan asisten pelatih Pelita Jaya itu.

Djadjang sendiri tidak menyangkal, dalam pertandingan tersebut anak asuhnya kerap melakukan kesalahan. Itu membuat Persib harus kebobolan lebih dulu. Namun, titik balik Persib terjadi di babak kedua saat Van Dijk mencetak gol penyeimbang di pertengahan babak pertama.
"Gol Persija karena kelengahan pemain kami. Tapi di babak kedua kami bisa lebih menguasai keadaan dan berhasil menyamakan kedudukan," ujar Djadjang.

Meski menempati posisi dua, posisi Persib masih rawan digusur Arema. Kans Persib untuk finis di peringkat dua terhitung berat. Persib masih memiliki dua partai sisa menghadapi Persipura Jayapura yang berstatus juara ISL musim ini dan Persiwa Wamena.
Secara matematis, poin maksimal Persib di akhir kompetisi 66. Sedangkan, Arema bisa mengoleksi 71 poin dengan asumsi bisa memetik kemenangan di 4 partai sisa.

Di lain pihak, asisten pelatih Persija Jakarta, Blitz Tarigan tidak bisa meminta lebih dari pasukannya. Menurut Blitz, imbang hasil maksimal yang pantas didapatkan kedua kubu."Hasil imbang ini cukup adil," kata mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu.

Blitz menyesalkan, gol penyeimbang Persib tercipta dari kesalahan pemain belakang, Ngurah Wahyu yang gagal mengantisipasi bola lambung. "Harusnya tidak perlu terjadi dan kami bisa meraih 3 poin di Yogya ini," katanya.

Meski hanya meraih satu poin, Blitz optimis Persija akan tetap lolos dari degradasi. Pasalnya, tim-tim papan bawah akan saling mengalahkan untuk menyelematkan diri dari zona degradasi.
"Kami masih diuntungkan dengan tim yang menempati klasemen di urutan bawah, karena mereka  akan saling bertemu sehingga posisi 39 poin masih aman dari jurang degradasi," ujar Blitz menambahkan.

Diwarnai kericuhan
Sementara itu, pertandingan ini diwarnai kericuhan saat pertandingan memasuki menit 20. Laga sempat dihentikan karena pendukung Persib masuk ke dalam stadion melalui pintu selatan dan melepas spanduk Persija. Tidak terima dengan ulah tersebut, suporter Persija terprovokasi dan melemparkan mercon ke arah pendukung Persib.

Mentri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo yang menyaksikan langsung partai itu kemudian turun ke pinggir lapangan dan mengajak suporter menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan semangat persatuan. Cara ini ditempuh untuk mencairkan suasana panas kedua kelompok suporter. Upaya Menpora dibantu manajer kedua klub, Umuh Muchtar dan Ferry Paulus. Tidak sia-sia, laga bisa kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti.

Akibat insiden tersebut, Roy sempat dievakuasi dari VIP Barat karena lemparan mercon dari tribun penonton Persija juga mengarah ke tempat Roy menyaksikan langsung pertandingan. Roy digiring ke ruang tunggu VVIP.
"Sangat disayangkan kericuhan antara Jakmania dan Viking sampai membuat pertandingan dihentikan. Namun beruntung, insiden tersebut tidak meluas sehingga laga bisa dilanjutkan," kata Roy di sela-sela laga.

Setelah situasi merada, Politisi Partai Demokrat itu menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Sebelumnya, pihak penyelenggara pertandingan beserta Kepolisian sepakat laga tunda itu disaksikan tanpa pendukung Persib. Namun Menpora akhirnya menginzikan pendukung Persib masuk ke dalam stadion untuk ikut bersama menyaksikan pertandingan. Menpora siap bertanggung jawab bila terjadi kericuhan.

Roy sendiri mengaku telah meramalkan, insiden ini akan terjadi meski nota perdamaian telah disepakati kedua suporter."Hal ini sudah diprediksi sejak awal, bahkan diperkirakan insidennya jauh lebih besar," kata dia.

"Kalau tidak disaksikan kedua suporter buat apa? Ini untuk mendewasakan suporter. Dan untuk kedatangan kedua suporter kami sudah berkoordinasi dengan Polda DIY, Polres Sleman, Bupati, TNI, dan Panpel. Saya bertanggung jawab penuh," kata Roy.

Sementara itu, bomber Persib Bandung, Sergio Van Dijk mengancam tidak akan ikut bertanding jika insiden terus terulang di masa depan. Jika bentrok antar suporter terus dibiarkan, Van Dijk menilai keselamatan para pemain akan menjadi taruhannya.
"Saya tahu ada satu pemain terkena lemparan benda dari suporter. Ini sangat mengancam keamanan pemain. Kalau ini terjadi terus menerus maka saya tidak bersedia bermain karena kelamatan saya dan pemain lainnya terancam," ujar Van Dijk mengultimatum.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar