Featured Video

Sabtu, 09 November 2013

Gedung di Kampung Universitas Negeri Makassar Dibakar, Ini Komentar Akbar Faisal

Akbar Faisal

Salah satu alumni Univeristas Negeri Makassar yang menjadi politisi Akbar Faisal menyayangkan pembakaran gedung Pusat Sumber Belajar (PSB/UKM) di kampus yang pernah membesarkannya.

"Sangat disayangkan insiden seperti masih berlanjut, saya sangat miris melihat adanya segelintir orang yang merusak tempat belajar seperti kampus, apalagi dengan membakarnya dengan cara melempari bom molotov," tegasnya di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, kampus yang seharusnya menjadi rumah kedua para mahasiswa harusnya bisa menjadi tempat belajar untuk menimba ilmu pengetahuan, tetapi yang terjadi adalah adanya unsur kesengajaan dengan cara pembakaran gedung PKM.
Dirinya yang kini mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk DPR RI itu mengaku sudah menemui Rektor UNM Prof Arismunandar untuk menyelidiki dan menindak tegas mahasiswa yang merusak kampus.
"Saya sudah bertemu dengan pak Rektor dan saya sampaikan agar kejadian ini jangan dibiarkan. Pihak kampus harus tegas dan memberi sanksi kepada mahasiswa yang nantinya terbukti melakukan tindak pidana," katanya.
Dia juga menyatakan jika selama beberapa bulan terakhir ini, mahasiswa UNM sudah mulai tenang dan kembali beraktivitas seperti mahasiswa pada umumnya yakni menimba ilmu pengetahuan.
Tetapi, situasi yang sudah mulai kondusif dan tenang itu kemudian tercoreng lagi dengan adanya aksi pembakaran gedung tertentu oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.
"Sangat disayangkan, kampus yang mencetak guru-guru SD,SMP dan SMA ini kok mahasiswanya seperti itu. Ini mengenai pengembangan generasi pelanjut dan kita tidak menginginkan yang seperti ini terjadi," ujarnya.
Sementara itu, untuk mengungkap siapa pelaku pembakaran gedung PKM UNM itu, penyidik Polrestabes Makassar telah memeriksa delapan orang saksi, diantaranya pihak kampus, mahasiswa, keamanan serta pelapor.
"Kita masih melakukan penyelidikan dan sampai hari ini kita masih mengumpulkan bukti-bukti termasuk saksi-saksi saat insiden pembakaran itu terjadi," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan.
Ia mengatakan, insinden pembakaran gedung PKM UNM itu masih menyisakan tanda tanya, karena itu pihaknya memanggil beberapa orang saksi baru untuk dimintai keterangannya.
"Kita memanggil kedelapan orang saksi itu untuk memberikan keterangannya dan semoga dari kesaksian itu ada titik terang yang bisa kita dapatkan untuk dilanjutkan lagi," katanya.
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Heri Tahir menyebutkan, belum mengetahui siapa saja mahasiswa yang dipanggil penyidik Polrestabes Makassar untuk dimintai keteranganya.
"Saya tidak tahu namanya, tetapi mereka Jurusan Sejarah. Ketiga mahasiswa itu sebelumnya sudah tercatat namanya di Polrestabes Makassar dan semoga polisi mendapatkan informasi yang dibutuhkan," katanya.
Selain itu, dia mengaku jika dalam insiden pembakaran gedung PSB tiga mahasiswa dari jurusan Sejarah dimintai keterangannya sebagai saksi di Mapolrestabes Makassar, namun pihak kampus belum mengetahui apakah polisi telah menemukan pelaku pengrusakan atau tidak.
"Yang pasti, jika ada mahasiswa kami yang terlibat di dalam kasus ini, kami tindak tegas. Ini adalah pelanggaran pidana dan kita akan menyerahkannya ke polisi untuk diproses hukum," jelasnya.
Sebelumnya, gedung berlantai dua itu sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab, setelah pelaku melemparkan bom molotov ke dalam gedung tersebut, Kamis, sekitar pukul 03.00 Wita.

Akibat dari kebakaran itu, sejumlah fasilitas kemahasiswaan yang ada di dalam gedung itu hangus terbakar. Pihak kampus menduga, jika kasus tersebut adalah rentetan dari kasus sebelumnya dimana gedung sekretariat Fakultas Ekonomi, dirusak dan dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar