Featured Video

Sabtu, 25 Juni 2011

Para Wisata Sumatra Baraat


DISBUDPAR SUMBAR DAN JADWAL IVENPDFCetakSurel
Sabtu, 25 Juni 2011 03:06
Dalam waktu sepekan di Sumatera Barat terdapat tiga iven pariwisata digelar hampir bersamaan. Minang Aero Sport Show dan Sumbar Expo digelar di Padang dari tanggal 22 hingga 26 Juni. Lalu Festival Langkisau yang diresmikan Ketua DPD RI Irman Gusman dilaksanakan 21 – 28 Juni. Sedang di Lima Puluh Kota, berlangsung pula Pekan Budaya tingkat Kabupaten 20 – 25 Juni dipusatkan di Medan Nan Bapaneh Katian Putuih, Tarantang Kecamatan Harau.

Sebenarnya ini hal yang bagus-bagus saja, terutama jika dikaitkan dengan semangat menumbuhkan inovasi dan kreasi tiap daerah dalam mempromosikan diri guna mengundang wisatawan datang.
Tetapi sebetulnya dengan waktu yang bersamaan seperti itu membuat kesempatan meraup pengunjung menjadi sangat tipis. Kalaupun ada pengunjung tidak lebih dari masyarakat tempatan. Wisatawan domestik, apalagi wisatawan asing tentu saja agak sulit.
Dari pemberitaan media dalam sepekan ini umumnya sama-sama menyorot tentang sepinya ketiga iven itu dari pengunjung. Festival Langkisau 2011 di Kabupaten Pesisir Selatan, misalnya dideikasikan untuk mendongkrak kunjungan wisata ke daerah tersebut. Tahun ini sudah memasuki kali yang kesembilan pelaksanaannya.
Ternyata tahun ini sepi dari promosi. Jika sepi promosi, ya tentu saja berdampak pada sepinya pengunjung dan peserta yang akan menggelar stand dagangannya di sana. Padahal dari segi daya tariknya cukup mkenjanjikan, Ada kegiatan paralayang, lomba renang samudera, lomba selaju sampan, karnaval dan sebagainya.
Dari sisi penganggaran, sejak semula panitia sudah mengeluh karena tahun ini hanya dibudjet sebesar Rp300 juta saja, padahal tahun sebelumnya mendekati Rp500 juta.Kegiatan wisata di Padang, Minang Aero Sport show dan Sumbar Expo yang dipusatkan di Bandara Tabing sebenarnya sangat berpotensi mengundang banyak wisatawan. Apalagi kegiatan kedirgantaraan yang sempat melibatkan pesawat tempur dan pesawat-pesawat aerobatic dari Malaysia ini bisa menjadi iven internasional yang berpotensi mendatangkan wisatawan. Sayangnya, secara bersamaan ada pula iven wisata sejenis seperti Festival Langkisau di Pesisir Selatan dan Pekan Budaya di Limapuluh Kota.
Di Limapuluh Kota sendiri sebagaimana disiarkan media Sumatera Barat, festival itu sepi dari kunjungan. Sedang dari lokal Limapuluh Kota sendiri tidak banyak pengunjungnya, apalagi yang dari luar Limapuluh Kota dan wistawan domestik nusantara.
Apa yang salah dari kegiatan-kegiatan ini?
Agaknya adalah koordinasi dan pemetaan iven. Peranan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat menjadi amat sentral karena mesti mengoordinasikan lintas-iven dan lintas-kabupaten/kota.
Menilik keserempakan acara yang membuat antar-iven jadi bersaing berebut pengunjung dan peserta pameran, terlihat bahwa tidak ada pengoordinasian di tingkat Provinsi. Memang masing-masing daerah adalah otonom, tetapi sudah berkali-kali diperbincangkan bahwa pariwisata mesti dikoordinasikan provinsi. Kalau tidak masing-masing iven tidak akan terkendali dan tidak pula terkalender dengan baik. Pemilihan jadwal adalah sangat menentukan ramai tidaknya satu iven wisata.
Iven-iven di tiap daerah saat ini yang cukup penting adalah Tour de Singkarak, Festival Langkisau, Pekan Budaya Sumbar, Pedati Bukittingi, Festival Musik Tradisi tingkat Internasional di Sawahlunto, Dragon Boat Innternasional. Selain itu ada beberapa iven yang dibuat Kabupaten/Kota yang kalau dikemas dan dikoordinasikan dengan baik akan menjadi iven penting pula seperti Festival Muharam di Padang Panjang, festival Sitti Noerbaja di Padang, Paralayang di Maninjau dan sebagainya. Termasuk Padang Fair yang digelar pada tiap ulang tahun Kota Padang.
Kiota berharap jika Sumatera Barat ingin mengukuhkan pariwisata sebagai salah satu penyangga pertumbuhan ekonominya, maka saatnya Dinas Pariwisata Sumbar melakukan koordinasi, menetapkan kalender iven yang teratur dan jadwal yang bisa terkendali. Kalau tidak, maka yang muncul hanyalah kemubaziran dan kurang memiliki gereget dan dampak ekonomi.***
COMMENTS (0)Add Comment

WRITE COMMENT
bolditalicizeunderlinestrikeurlimagequoteSmileWinkLaughGrinAngrySadShockedCoolTongueKissCry
smaller | bigger
 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar