Featured Video

Minggu, 25 September 2011

6 Menteri Berpeluang Diganti, 3 Lengser


KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWANKabinet Indonesia Bersatu II.

JAKARTA, KOMPAS.com 
— Peneliti Indo Bometer M Qodari mengungkapkan prediksinya terkait sejumlah menteri yang kemungkinan akan diganti jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merombak susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Menurutnya, ada sembilan menteri yang kemungkinan diganti. Tiga di antaranya berpotensi besar lengser.

"Yang berpotensi besar di-reshuffle, pertama, Menteri BUMN Mustafa Abubakar karena beliau kan sakit, ya," katanya dalam acara diskusi Polemik, di Jakarta, Sabtu (24/9/2011).
Selain itu, menurutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Menurut Qodari, Darwin selayaknya diganti karena banyak target kerjanya yang tidak tercapai.
"Target 2012 pun akan direvisi. Kalau kontrak kerjanya ESDM kan jelas ukurannya, kuantitatif," ujarnya.
Sementara Agus Martowardojo dinilainya tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan Presiden dan anggota kabinet yang lain.
Qodari melanjutkan, ada sejumlah menteri yang menjadi beban Presiden jika tidak diganti, tetapi juga sulit diprediksi kemungkinannya untuk diganti. Mereka adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Dia menjelaskan, Presiden mendapat tekanan berat jika tidak mengganti Muhaimin karena selama ini banyak masalah ketenagakerjaan yang tidak terselesaikan di tangan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.
"Pak Muhaimin banyak persoalan ketenagakerjaan, kasus korupsi di kementeriannya," ujarnya.
Masalahnya, menurut Qodari, jika Muhaimin diganti, Presiden kemungkinan kehilangan dukungan dari PKB.
"Kemungkinan PKB keluar koalisi, harus ada partai lain yang masuk. Kemungkinan Gerindra, tetapi belum ada omongan Presiden dengan Gerindra, jadi kemungkinan Muhaimin hanya dirotasi," paparnya.
Andi Mallarangeng dinilainya akan memberatkan Presiden jika tidak diganti mengingat persiapan SEA Games yang berlarut-larut di bawah kepemimpinannya. Ditambah lagi kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan Sekretaris Menpora Wafid Muharam.
"Namun, sulit diprediksi karena kedekatan dengan Presiden dan keluarga," kata Qodari.
Nama selanjutnya, Freddy Numberi, sulit diprediksi akan diganti atau tidak karena belum ada kandidat sedaerah yang dianggap kompeten menggantikan Freddy. Menurutnya, Presiden sangat memperhatikan keterwakilan daerah timur seperti Papua. Sementara Freddy selama ini dinilai Qodari belum mampu menyelesaikan masalah-masalah transportasi.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dalam analisa Qodari, berpeluang diganti meskipun cukup sulit diprediksi. Sebab, secara figur ia dinilai sangat berpengalaman di bidangnya. Akan tetapi, kondisi kesehatan Djoko yang tidak maksimal dapat menjadi pertimbangan lain.
"Pak Djoko ini sakit juga, pernah dirawat. Jadi, kalau kriteria Pak Daniel yang tidak capek, ini (Djoko) termasuk yang mengalami persoalan," ungkapnya.
Selain mereka, menteri lain yang berpotensi diganti adalah Menteri Perumahan Rakyat Suharso Manoarfa serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar.
"Suharso karena target pencapaian dan masalah pribadi, sementara Patrialis masih banyak masalah di imigrasi, LP (Lembaga Pemasyarakatan), dan pernyataannya yang kontroversial," kata Qodari.
Pengamat politik dari Soegeng Sarijadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit, menambahkan, satu menteri lagi yang menurutnya patut diganti adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Selama ini kinerja Agung dinilai tidak terlihat.
"Menkokesra, ini tambahan yang enak, 10 orang jadinya, tambah Menkokesra," kata Sukardi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan mengganti susunan kabinetnya pada Oktober 2011.
TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar