Featured Video

Rabu, 25 April 2012

Bentrok personel Kostrad-Brimob hanya salah paham

Pangkostrad, Mayjen TNI M Munir. 


Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Mayor Jendral TNI M Munir, menyatakan bentrok berdarah antara TNI satuan Kostrad dan polisi satuan Brimob Gorontalo hanya kesalahpahaman yang harus diperbaiki.


Hal itu dikemukakannya dalam keterangan pers, usai rapat tertutup antara jajaran TNI-POLRI di markas Polda Gorontalo, Senin.

"TNI-POLRI harus berjalan lebih baik kedepan," kata dia.

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, diperoleh kesepakatan bahwa kedepan setiap pimpinan di dua lembaga negara itu harus mengendalikan setiap prajuritnya.

Terkait peristiwa bentrok yang terjadi pada minggu dini hari (22/4), kata dia, kini telah dibentuk tim gabungan TNI-POLRI untuk mengusut akar persoalan berikut para pelakunya.

"Pelakunya, tentu akan dihukum sesuai aturan berlaku," kata dia.

Kejadian itu bermula ketika satu regu Brimob berpatroli menggunakan mobil truk dan dilempari batu serta botol oleh orang tidak dikenal saat melintas di depan Kantor KPU Limboto pada minggu dinihari.

Empat anggota TNI mengalami luka tembak, dua lainnya terkena sabetan senjata tajam, sedang dari pihak Brimob, dua anggota cedera di bagian kepala terkena lemparan batu.

Sebelum mengikuti rapat tertutup, Pangkostrad ditemani Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal Irawan Dahlan, menyempatkan diri menjenguk anggota TNI korban bentrok di Rumah Sakit Dunda, Limboto, Kabupaten Gorontalo. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar