Sehari sesudah Komisaris Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Toto Sudibyo, menyatakan sikap terhadap kisruh sepakbola nasional yang tak kunjung usai, kemarin (13/10), giliran Direktur Utama PT KSSP, Erizal Anwar, mempertegas sikap dari tim Semen Padang FC.
Erizal mengatakan, rencana pengurus teras Semen Padang FC untuk menarik sembilan pemainnya yang dipanggil mengikuti pelatnas, merupakan bentuk dari keprihatinan terhadap kisruh sepakbola nasional yang tak kunjung usia.
“Ini gambaran ketidakpuasaan kami dari satu proses kesepakatan dan rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI di Malaysia dulu. Dimana sebuah MoU. Tapi poin dalam MoU itu hampir tak satu pun yang berjalan. Masing-masing kubu, KPSI dan PSSI bertahan dengan prinsip masing-masing. Jadi ini merupakan satu bentuk keprihatinan kami,” ungkap Erizal Anwar kepada wartawan saat jumpa pers di salah satu restoran ternama di Kota Padang.
Ditegaskan, Semen Padang sebagai anggota PSSI ingin itu berjalan dan sepakbola nasional bersatu lagi. Dalam hal ini, tim berjuluk Kabau Sirah bersikap independen.
Sikap atau pernyataan yang disampaikan kepada publik, semata-mata untuk perbaikan sepakbola nasional. “Kami masih tetap komit untuk independen.
Tak ada kelompok manapun yang bersiteru yang menunggagi sikap kami ini. Kami bersikap demikian, murni karena rasa prihatin terhadap kondisi sepakbola nasional. Kami prihatin dan ingin berbuat memperbaiki keadaan,” tuturnya.
Ditarik dari Nil, tak Berikan Pada Riedle
Terkait dengan tenggat waktu yang diberikan SP kepada PSSI, Erizal Anwar menyatakan, seandainya tidak kesampaian dan kondisinya masih sama, manajemen Semen Padang akan menarik semua pemainnya dari timnas. Dipastikannya pula, kalau itu terjadi, para pemain SP pun tak akan diizinkan memperkuat timnas yang diasuh Alfred Riedle.
“Perlu dipahami juga regulasi yang ada. Kami berusaha berjalan pada rel. Bagi kami, timnas tetap hanya ada satu, yakni timnas asuhan Nil Maizar,” kata Erizal.
Ditambahkannya, tenggat waktu 1 November bisa saja berubah. “Kami lihat progresnya dulu. Yang jelas, kalau kondisi masih tetap seperti ini, tidak ada progres, pemain akan di tarik dari timnas asuhan Nil. Dan kami tidak akan memberikannya kepada timnas Alfred,” tekan Erizal.
Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan saat ini. Pertama menyatukan timnas yang akan mengikuti Piala AFF Desember mendatang. Kedua, menyatukan ISL dan IPL. Terhadap dua hal itu, Semen Padang FC pun telah mengusulkan solusi.
“Dari dua hal itu, yang terpenting adalah menyatukan para pemain-pemain timnas. Pak Toto, sudah mengusulkan, agar para pemain timnas asuhan Nil ataupun Riedl berlatih bersama. Tunjukkan bahwa yang bermasalah itu bukan pemain tapi para elit pengurus. Timnas-lah yang penting diselamatkan terlebih dahulu,” ujarnya.
Terkait persoalan ISL dan IPL, Semen Padang FC melalui beberapa pengurus terasnya juga mengusulkan agar dua kompetisi itu digabungkan pada musim depan, lalu dibagi dalam dua wilayah.
Terserah siapa yang akan mengelolanya, bisa juga kedua-duanya PT LI dan PT LPIS. Yang pasti, kata Erizal, ini akan mempermudah untuk seleksi tim yang akan berkompetisi pada musim 2014/2015.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar