Featured Video

Rabu, 05 Desember 2012

Pesona Kuda Arab


Pesona Kuda Arab (1)
Kuda Arab
Untuk beberapa alasan, kuda Arab menjadi kepingan mozaik dalam sejarah Barat seperti juga di Timur Tengah. Saat Revolusi Amerika, George Washington dikabarkan menaiki kuda Arab dan Napoleon Bonaparte juga dilaporkan telah menempuh perjalanan sejauh 80500 kilometer atau sekitar 50.000 mil di Marengo dengan kuda Arab seperti yang terlukis dalam lukisan seniman Prancis yang terkenal Delacroix.

Di Timur Tengah, kuda Arab mengukir sejarah militer. Richard, sang Lion Heart yang terpana oleh keindahan kuda Arab pada masa Perang Salib, bahkan mengatakan, Terusan Suez tergantung pada tunggangan kuda Arab Ferdinand de Lesseps di gurun yang terletak antara Kairo dan Aleksandria.
De Lesseps ketika itu sangat membutuhkan kuda untuk berlari di gurun Arab guna membangun kanal. Dengan kuda Arab yang terkenal tangguh, De Lessep melompat dan membuat para pemimpin Mesir terkesan sehingga setuju pembuatan kanal dilanjutkan oleh De Lesseps.
Para ilmuwan Arab mengungkapkan kuda Arab spesies equus cabattm bermigrasi ke Asia Tengah dari Amerika Utara dan dijinakkan di Asia Tengah sekitar 2500 SM. Namun tidak banyak yang mengetahui bagaimana kuda tersebut berkembang biak. Beberapa ahli mengatakan kuda Asia Tengah bermigrasi ke Semenanjung Arabia meliputi wilayah Afrika Utara di mana peternakan kuda mulai berkembang.
The Encyclopaedia of Islam mengatakan kuda Arab mungkin dikembangkan dari persilangan kuda Suriah-Palestina dengan kuda dari Najd dan Yaman. Hingga kemudian tentara Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia membawa kuda Arab sehingga berkembangbiak dengan jenis kuda lainnya seperti kuda Asiria, Caspians atau Barbs dan kemudian kembali ke Semenanjung Arabia.
Beberapa penulis mengatakan karakteristik khusus kuda Arab teridentifikasi pada awal sejarah. Sebagai bukti, mereka merujuk pada pahatan batu berbentuk kuda berumur 2.500 tahun di Semenanjung Arabia yang mereka percaya memiliki ciri khas kuda Arab.
Ada lagi yang mengungkapkan bahwa ciri kuda Arab dapat ditemukan pada lukisan kuda di dinding makam Mesir kuno dan pada relief kuno Niniwe, salah satu kota pertama di dunia, dan pada sebuah fragmen dekorasi Parthenon yang dibawa ke Inggris sebagai bagian dari Elgin Marbles.
Orang-orang Hitties  mengembangkan peternakan kuda di utara Suriah pada tahun 1600 SM. Namun menurut Encyclopaedia Britannica dan The Encyclopaedia of Islam peternakan tersebut ada pada tahun 400 SM. Di sisi lain, terdapat sumber yang mengatakan bahwa kuda Arab ada di daerah dekat Laut Hitam dan Kaspia.
Pesona Kuda Arab (2)
Kuda arab
 Kuda Arab memang berbeda. Meskipun kecil, dengan panjang leher bawah sekitar 142-157 cm atau 56-62 inci dan berat lebih dari 453 kilogram atau sekitar 1000 pon, kuda Arab terkenal cepat dan tangguh. Dengan struktur tulang yang sangat keras seperti gading dan memiliki tulang belakang yang berbeda membuat kuda Arab memiliki penampilan dan kekuatan yang mengesankan.
Di Kairo, sebuah kuda Arab pernah berpacu sejauh 145 kilometer melintasi 90 mil padang pasir selama tujuh jam 52 menit, dan di Amerika Serikat, akhir tahun 1920an, kuda Arab dilaporkan selama lima hari berpacu sejauh 483 kilometer atau sekitar 300 mil.
Kuda-kuda Arab seperti kuda Quarter, Morgan, dan Thoroughbred, diakui lebih cepat dari kuda lainnya. Jenis Thoroughbred berasal dari persilangan tiga kuda Arab yaitu the Darley Arabian, the Byerly Turk, dan the Godolphin Barb yang diimpor ke Inggris antara tahun 1687 M dan 1729 M dan kemudian dikembangbiakkan untuk kuda Inggris.
Kuda Arab juga diceritakan dalam salah satu cerita karya Spencer Borden pada tahun 1906 M. Menurut Borden, banyak kuda Arab yang diimpor dari Jazirah Arab oleh Kavaleri Inggris menuju India dalam kampanye militer penaklukan Inggris disana. Meskipun dilatih untuk berperang, tak jarang kuda Arab menjadi kuda pacuan yang disebut dengan Maidan.
Borden melanjutkan, Maidan ada yang dijual dan digunakan selama 12 tahun oleh Letnan Kolonel Brownlow . Maidan dengan beratnya 121 kilogram atau sekitar 266 pon pernah melintasi pegunungan India dan Afghanistan sejauh 480 kilometer atau sekitar 300 mil dari Kabul menuju Khandahar selama Perang Afghanistan Kedua.
Selain itu, tak jarang kuda Arab mendapatkan penghargaan. Volonel, kuda Arab yang dimiliki Field Marshal Lord Roberts, membuat terkesan Ratu Victoria Inggris sehingga Volonel dianugerahi kuda medali. Ketika tuannya tewas, Maidan Volonel dikirim kembali ke Inggris melalui Marseilles, Perancis. Namun, perjalanan kuda Arab tersebut terhenti di Terusan Suez.

Pesona Kuda Arab (3-habis)
Kuda Arab
 Keindahan kuda Arab sangat terkenal. Rosalind Mazzawi melukiskan kuda Arab dengan dahi yang lebar, moncong kecil dengan lubang hidung yang besar, mata yang juga besar ditempatkan rendah di kepala, daun telinga kecil, berbentuk seperti kobaran api, leher melengkung, dan rahang yang lebar serta ekor yang tinggi.
Setiap pemilik kuda Arab, tampaknya terpukau dengan keindahan kuda Arab. Emir Abdel Kader, pemimpin Aljazair yang menolak penaklukan Perancis dinegaranya antara 1831 M dan 1847 M menggambarkan kuda Arab sebagai kuda keturunan murni dengan bibirnya yang tipis, leher yang anggun,  surai dan bulu ekornya yang lembut.
Sang Emir juga menulis kuda Arab dikenal dengan kuda berkecepatan yang luar biasa, memiliki daya tahan yang luar biasa dari lapar dan haus, kecerdasan yang langka. Bahkan dengan memiliki kuda Arab, seorang pria dianggap terhormat.
Namun, para ahli tidak bisa sepenuhnya setuju tentang apa yang disebut ras Arab. Seperti Carol M. Schultz dan Carol D. Neubauer mengatakan dalam sebuah studi  The Horse Arabian Desert, 1985 M, setidaknya ada empat hal terkait kuda “ras” Arab.
Pertama, kuda Arab yaitu kuda yang terdaftar  dan memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai kuda Arab oleh the World Arabian Horse Organization (WAHO),  kedua kuda Gurun Arab yaitu kuda Arab yang dibesarkan di gurun, ketiga kuda Arab baduy yaitu kuda Arab yang dimiliki suku Badui,  kuda Asil Arab yaitu kuda yang dibesarkan oleh Badui dan diterima oleh Badui.
Definisi tentang kuda tersebut tidak mutlak. Sang penulis sendiri mengatakan terdapat perbedaan definisi untuk kuda yang sama. Misalkan kuda gurun Arab apakah termasuk kuda gurun atau kuda baduy karena baduy umumnya tinggal di gurun. Meskipun ada perselisihan, namun, kuda Arab terus berkembang di seluruh dunia.
Seperti  yang dikatakan Mazzawi dalam "The Arabian Horse in Europe”, peternak dan pemilik mulai memanjakan kuda Arab mereka sebagai bentuk investasi. Di Yordania, misalnya, Rami Khouri mengungkapkan kasih sayang dan makanan bergizi telah meningkatkan ukuran kuda.
Kepala Bagian Pemuliaan Hewan Masyarakat Pertanian Mesir, Dr Ahmad Mabrouk, pun menulis dalam sebuah makalah tahun 1939 M, kuda Arab membutuhkan lingkungan dan perawatan yang penuh kasih sayang. “Jika kuda Arab dibesarkan dalam keadaan yang berbeda dari sebelumnya, ia akan kehilangan semua karakteristik dari ras,” tulis Mabrouk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar