Featured Video

Kamis, 23 Mei 2013

Pasar Pd. Panjang Terbakar

terbakar


Belum lagi hilang dari ingatan pedagang dan warga terhadap kebakaran berturut-turut pada 2011, Pasar Padang Panjang lagi-lagi mengalami kebakaran hebat. Peristiwa itu terjadi Rabu (22/5) dinihari.


Bangunan yang terbakar itu, berada di Los H, I, LIK dan los antar gang, yang letaknya persis di samping bangunan yang terbakar pertama pada 2011 tersebut. Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan Kantor Pengelola Pasar, jumlah petak kios dan los yang terbakar 121 buah. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Dari pendataan sementara, jumlah yang terbakar 121 petak. Rinciannya, 30 kios di Los H, 6 kios di Los I, 48 los di LIK (Los Ikan Kering), serta 37 petak yang terletak antar gang,” kata Wakil Walikota Padang Panjang Edwin kepada wartawan usai menggelar rapat darurat di Kantor Pengelola Pasar beberapa saat setelah api dipadamkan.
Saat Singgalang sampai di TKP sekitar pukul 04.30 WIB, api sudah membesar dan melahap kios dan los yang menjual ikan kering, telur, ayam, rempah-rempah dan barang-barang P & D itu. Puluhan pemadam kebakaran dari UPTD Pemadam Kebakaran Padang Panjang dengan dukungan sejumlah unit mobil pemadam berusaha menjinakkan api.
Namun karena terhalang tenda dan lapak PKL, mobil pemadam tidak bisa mendekati kios dan los yang terbakar tersebut. Petugas terpaksa melakukan penyambungan slang cukup panjang untuk bisa menjangkau kobaran api.
Meski demikian, petugas juga dibantu pihak kepolisian dan Satpol PP terus berupaya memadamkan api. Beberapa waktu kemudian secara berturut-turut datang bantuan dari sejumlah daerah lain, seperti Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Pariaman dan Tanah Datar.
Api benar-benar bisa dijinakkan satu setengah jam kemudian atau tepatnya sekitar pukul 05.30 WIB.
Selain mendata jumlah kios/los yang terbakar, wawako yang saat itu didampingi Sekdako Budi Hariyanto langsung menetapkan masa tanggap darurat selama satu minggu.
Selama masa tanggap darurat itu, Pemko dengan segala kekuatan yang dimiliki akan membantu para korban secara maksimal.
Jangan memprovokasi
Wawako meminta para wartawan dan pihak-pihak lainnya untuk memberikan informasi yang menenangkan masyarakat. “Tolong tenangkan masyarakat, jangan menyebar isu tak bertanggungjawab apalagi sampai memprovokasi,” pintanya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait sumber api, wawako mengaku belum bisa dipastikan. Kalau pun sudah jelas, maka yang berwenang memberitahukannya adalah pihak kepolisian. “Itu kewenangan polisi. Kita sudah serahkan sepenuhnya kepada Polres untuk melakukan investigasi,” jawabnya.
Usai menggelar rapat darurat, wawako bersama pejabat terkait, salah satunya Kepala Kantor Pengelola Pasar, Faisal yang baru saja dilantik Senin (20/5), mengunjungi pasar yang terbakar. Selain menghibur pedagang yang menjadi korban, wawako juga sempat berdialog dengan sejumlah pedagang.
“Tak ada yang terselamatkan pak, semuanya habis,” ujar Del, pedagang ikan kering sambil berurai air mata.
“Ini merupakan ujian dari Allah SWT. Sabar ya buk,” kata Edwin, menghibur.
Bukan hanya Del, para pedagang lainnya juga mengaku tidak bisa menyelamatkan barang dagangannya sedikitpun. “Saat saya sampai, api sudah membesar pak dan tidak bisa lagi menyelamatkan barang dagang. Kerugian saya sekitar Rp40 juta lebih,” cerita Irdawati, pedagang cabai giling.
Setelah api benar-benar padam, petugas kepolisian langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi. Kapolres AKBP Sofyan Hidayat, yang datang ke lokasi bersama Kabag Ops Kompol Sukar Priono belum bersedia memberikan komentar banyak terkait kebakaran itu. “Prihatin,” jawabnya singkat.
Meski garis polisi sudah dipasang, sejumlah pedagang tampak tetap berusaha mengais sisa-sisa barang yang terbakar. Mereka berharap sisa-sisa barang yang terbakar itu bisa menghasilkan uang, meski harganya akan jauh turun dari harga normal. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar