Featured Video

Selasa, 19 November 2013

Telor Ayam Organik Yang Sangat Menyehatkan



Lima bulan melakukan eksperimen, Jhonny E. Dt. Sibijayo dan Fismal akhirnya menemukan telur ayam organik. Memang telur organik masih terdengar asing di telinga masyarakat, karena yang sering terdengar seperti sayur-sayuran.


Bentuk telur organik dengan yang biasa sama saja. Beda telur organik dengan telur ayam biasa adalah dari proses pemeliharaan ayam petelurnya. Untuk telur organik, dalam pertumbuhan ayam tidak diberikan vaksin. Sedangkan untuk telur ayam biasa, vaksin diberikan bisa sampai 14 kali mulai dari kecil sampai ayam mulai bertelur.
“Vaksin tersebut berasal dari zat-zat kimia, itu akan membahayakan tubuh manusia. Telur organik bebas dari seluruh vaksin dari zat kimia,” kata Jhonny di sela-sela pelaksanaan Sumbar Expo di Jakarta.
Keyakinan Jhonny dan Fismal tentang hasil eksperimennya bertambah, setelah Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengeluarkan hasil uji labornya satu bulan lalu.
Ternyata keunggulan telur organik terletak tidak saja bebas vaksin kimia, tapi juga dari khasiatnya. Dari hasil laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dalam telur organik mengandung omega 3-6 dan 9.
Seperti diketahui, manfaat dari omega 3-6 dan 9 itu bisa untuk membantu perkembangan otak dan memori anak, mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol tinggi, mata, depresi, dan mengurangi lemak jahat.
“Saya sebelum menemukan telur organik, telah beternak ayam selama 10 tahun. Sepengetahuan saya, belum ada telur ayam yang mempunyai kandungan omega seperti telur organik, bahkan telur ayam kampung sekalipun,” kata Fismal yang sehari-sehari bekerja sebagai Kepala Madrasah Aliyah di Sago Halaban, Limapuluh Kota.
Selain omega, telur organik juga mengandung DHA, EPA dan AA. Tiga kandungan itu mempunyai banyak manfaat, seperti membersihkan pembuluh darah, memperlancar peredaran darah, menormalkan tekanan darah, kadar gula, menurunkan kadar kolesterol dan banyak lagi.
Selama lima bulan melakukan eksperimen, tak jarang Jhonny dan Fismal mendapat ejekan dari orang di Limapuluh Kota, bahkan ada yang beranggapan mereka gila karena membuat sesuatu yang aneh.
Mendapat respons negatif tersebut, mereka tidak pantang mundur dan makin bersemangat, terbukti hasil eksperimen mereka mendapat pengakuan dari IPB dan Kementerian Pertanian.
Salah satu kunci dari sukses mereka adalah jamu khusus, cairan tersebut yang mereka berikan kepada ayam peternak. Jamu yang mereka maksud adalah paduan 54 daun-daunan dan bijian-bijian, artinya jamu tersebut bebas dari segala zat kimia.
Peternakan telur organik ini berada di Kecamatan Lareh Sago Halaban.
Diborong gubernur
Selama mengikuti Sumbar Expo, telur organik mendapat julukan telur ajaib dari pengunjung. Banyak pengunjung yang heran dan takjub setelah mencoba telur ajaib tersebut.
Salah satunya, Cristi pengunjung yang mengaku belum pernah memakan telur yang masih mentah. Setelah diyakinkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa, dia mencoba dan ternyata dia mengaku seperti telur setengah matang. “Saya takut muntah, tapi bau amis tidak ada dan rasanya seperti sudah setengah matang. Ini telur aneh nih,” kata Cristi.
Tidak itu saja, saat melakukan sidak kebeberapa stand pameran, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga terkesima dan memesan 10 kotak setiap minggunya. “Saya pesan 10 kotak seminggu,” kata Irwan seperti ditirukan Jhonny.
Beberapa pengunjung yang mengaku mengidap penyakit darah tinggi dan jantung juga membeli telur organik tersebut. Dari mulut mereka terlontar kata-kata demi kesehatan rela membayar lebih tinggi dari biasa.
“Memang harga telur organik lebih mahal dari telur biasa. Tapi manfaatnya berkali lipat lebih banyak dari telur biasa,” katanya.
Diakui Fismal, kalau harga telur organik dua kali lipat telur biasa. Tapi dengan kandungan yang ada didalam telur tersebut, melebihi dari jumlah nilai yang dikeluarkan.
Telur yang mereka hasilkan juga dapat bertahan diluar lemari es selama 50 hari, dan kuningnya tetap kental tanpa terpecah-pecah.
“Kami membawa telur ke Jakarta dengan menggunakan bus. Alhamdulillah, tidak ada satu pun yang pecah,” kata Fismal. (*)
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar