Featured Video

Kamis, 26 Desember 2013

Kisah Penjahit di Kota Padang Maju Jadi Caleg

Isrul Husen, penjahit di Kota Padang, Sumatera Barat, maju jadi caleg.


Buruknya kondisi politik di Indonesia menjadi alasan Isrul Husen (49), penjahit di Kota Padang, Sumatera Barat, maju menjadi calon legislatif. Dia maju sebagai caleg nomor urut 1 daerah pemilihan Kuranji-Pauh dari Partai Nasdem. 


Selasa, 24 Desember 2013 VIVA.co.id, mendatangi kontrakan Isrul yang dijadikannya tempat usaha menjahit di Jalan Katapiang, Kecamatan Kuranji, Padang. Isrul yang telah menekuni usaha menjahit sejak duduk di bangku sekolah, rupanya baru pulang dari pasar menjemput baliho untuk kepentingan kampanye. 

"Saya tidak punya uang, jadi untuk membeli atribut dan sosialisasi dibantu sama teman-teman dan partai," kata Isrul.

Menurutnya, uang tidak menjadi jaminan untuk bisa lolos. Modal yang dimilikinya adalah kepercayaan masyarakat yang sudah dibangun selama ini. 

"Sekarang banyak orang maju itu karena banyak uang. Dia kira urusan di dunia ini bisa selesai dengan uang. Sehingga terjadilah politik uang," katanya lagi.

Isrul mengaku punya modal yang bisa membawanya lolos di Pemilu 2014 nanti. Selain menjahit, alumni Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang 1991 ini aktif mengisi pengajian di masjid yang tersebar di Kota Padang. Sehingga, basis konstituennya berada di masjid-masjid, yakni majelis talim.

Selain itu, bapak lima anak ini juga pernah menjadi kepala sekolah SMP Muhammadiyah 7 Padang selama 14 tahun sejak 1994 hingga 2009. Anak didik yang selama ini dia bina, juga menjadi modal suara yang dibutuhkannya.

Terlepas dari profesi itu, ternyata Isrul telah menunjukkan kalau dirinya memang politisi sejak jauh-jauh hari. Dia pernah menjalonkan diri pada tahun 1999, 2004, dan 2009.

"Namun saya belum pernah lolos," kata pendiri Partai Nasdem Kota Padang ini. 

Tahun 1999 dan 2004 Isrul maju dari Partai Amanat Nasional. Kemudian tahun 2009 dia maju dari Partai Matahari Bangsa. Ketika Nasdem membuka jaringan di Padang, warga Wisma Lestari Indah, Kuranji, ini ikut di generasi pertama.

Ketika ditanya soal visi menjadi Caleg, dia menjawab seiring dengan visi partai, restorasi. Menurutnya, Indonesia memang sudah berada di zaman reformasi. Tapi belum bisa berkembang secara maksimal. Sehingga Indonesia butuh restorasi, butuh perubahan yang lebih kongkrit untuk kemajuan.

Bagi Isrul, berpolitik itu sebagai ibadah. Untuk mewujudkan perubahan itu butuh posisi di panggung pengambil kebijakan. Dengan begitu, bisa mewujudkan perubahan yang lebih baik.

"Dengan menjadi pemimpin, itu bagian dari jihad. Karena bisa membuat perubahan yang bermanfaat. Jihad bukan berarti berperang," katanya.

Bila lolos, usaha menjahitnya akan tetap dibuka. Pasalnya, itu sudah menjadi profesi turun temurun. Sekarang, Isrul sudah memiliki empat orang karyawan. Dengan usaha menjahit itu, Isrul bisa mendapatkan penghasil sekitar Rp7 juta dalam satu bulan.  
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar