Featured Video

Selasa, 19 Agustus 2014

Indra Sjafri akan Disidang

INDRA SJAFRI

Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri akan disidang Badan Tim Nasional (BTN) di Jakarta pada 21 Agustus mendatang. Forum itu untuk mengevaluasi tak masimalnya penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan di Hasanal Bolkiah Trophy.

Sekjen PSSI Joko Driyono menjelaskan, forum itu bukan untuk membahas ganti-mengganti pelatih. Tema utamanya, bagaimana melakukan perbaikan agar bisa berprestasi di Piala Asia, Oktober mendatang.
“Kita ingin tim ini on the track,” kata dia, sebagaimana diwartakan KCM beberapa waktu lalu. “Mengganti pelatih bukan opsi PSSI,” dia menambahkan.
Pasukan Indra Sjafri memang gagal melaju ke babak berikutnya di turnamen tersebut. Disebut-sebut, buruknya performa pemain tidak terlepas dari sikap PSSI yang membatalkan pemain Timnas U-19 ke Spanyol. Dikabarkan, para pemain dan ofisial sakit hati, karena yang dikirim justru tim asal jadi.
Di Brunei, grafik permainan timnas U-19 mengalami penurunan yang sangat drastis selama ajang HBT. Dari lima kali bertanding, Garuda Jaya hanya mampu meraih satu kemenangan, atas Singapura di laga terakhir dengan skor telak 6-0.
Sebelumnya, timnas kalah dalam tiga laga beruntun setelah di laga pembuka hanya mampu bermian imbang 0-0 melawan Malaysia.
“Evaluasi disiapkan divisi high performance unit (HPU),” kata Sekretaris BTN, Sefdin Syaifuddin, Senin (18/8) yang diwartakan vivanews.
Dalam forum tersebut, BTN mengundang beberapa mantan pelatih timnas Indonesia dari segala level usia. Selain itu akan hadir beberapa anggota Direktorat Teknik dan Pengembangan Sepakbola PSSI.
“Harapannya, melalui forum ini bisa dicapai sebuah rekomendasi yang bisa memberikan dampak positif untuk timnas U-19. Jika ingin lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru, tentu hasil yang memuaskan harus dicapai di Piala Asia 2014, Myanmar,” ujar Sefdin.
Cawapres sekaligus Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa, ternyata mengikuti perkembangan Timnas U-19, yang tampil tidak memuaskan di Brunei Darussalam. Ia pun berkicau di akun twitternya untuk terus mendukung tim tersebut.
“Ayo dukung Evan Dimas dan kawan-kawan,” jelas Hatta, dalam twitternya.
Hatta mengimbau untuk mengambil sisi positif. Barangkali, mereka masih harus belajar dan berlatih lebih banyak agar dapat menang nantinya.
Pola dan strategi tim harus diubah. Jangan sampai strategi yang dipakai terbaca dengan mudah lawan. Pelatih harus memahami dengan seksama strategi apa yang harus digunakan agar dapat merobek pertahanan lawan.
Selain itu, motivasi harus terus diberikan. Mereka adalah pemain muda yang penuh semangat. Jika mereka dimotivasi dan diarahkan dengan baik, maka pasti prestasi sepak bola Indonesia akan semakin baik. Mereka nantinya akan membawa bangsa ini semakin harum di mata dunia.
Blunder PSSI
Maksud hati ingin menjadikan Timnas U-19 juara, Evan Dimas dan kawan-kawan malah harus pulang sebagai pecundang di HBT. Langkah yang diambil PSSI kontroversial, membatalkan keikutsertaan skuat Indra Sjafri ke Turnamen COTIF di Spanyol,.
Apa yang membuat skuat Indra Sjafri memperoleh hasil-hasil buruk? Apa benar jika Hansamu Yama Cs kecewa karena batal dikirimkan ke Spanyol sehingga hal itu mempengaruhi permainan mereka di atas lapangan?
Pelatih Kamboja, Lee Tae-hoon, seperti memahami mengapa Evan Dimas dan kawan-kawan bermain di bawah standar mereka yang mereka tunjukkan pada tur-tur sebelumnya. “Indonesia tim kuat. Saya kira mereka membidik Piala Asia sehingga mereka tidak tampil 100 persen,” ujar Lee Tae-hoon.
Seandainya sejak awal niatnya adalah memberikan pertandingan-pertandingan pemanasan untuk timnas supaya mereka siap pada Piala Asia dua bulan lagi, maka seharusnya PSSI tak harus panik melihat kekalahan di HBT. Namun, tanggapan BTN lewat ketuanya La Nyallamatalitri yang reaktif justru mendatangkan kecurigaan. Jangan-jangan ada udang di balik batu.
Indra Sjafri merupakan pelatih yang tak disukai BTN. Dia tak mau menerima pemain titipan. Sidang yang akan berlansung dua hari ke depan, bisa saja berubah menjadi ajang pemecatan. Kejuaraan HBT bisa dijadikan BTN sebagai pijakan oleh PSSI untuk memvonis putra Lubuk Nyiur tersebut gagal. (*/006)s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar