Featured Video

Selasa, 07 Oktober 2014

Penjelasan Telkom dan Google soal Pembajakan Situs

ist.
Laman Google Indonesia
PT Telkom Indonesia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan Telkom Speedy terkait gangguan akses ke situs Google Indonesia.

Meski meminta maaf, Telkom membantah sistem layanannya telah dibobol kelompok peretas "Madleets" pada Minggu (5/10/2014).

Dalam keterangan resmi yang diterima Senin (6/10/2014), PT Telkom menyatakan, sisten DNS Telkom saat kejadian tersebut dalam kondisi aman dan tidak ada indikasi serangan ataupun mendapat gangguan dari peretas.

Pada saat itu, situs Google Indonesia memang tampil tak seperti biasanya. Pengguna beberapa internet service provider (ISP) yang mengaksesgoogle.co.id, sempat mendapatkan laman mesin pencari tersebut "menghitam" atau tak dapat diakses karena dijahili peretas.

Telkom juga menyatakan, kasus "menghitamnya" situs Google Indonesia tidak hanya dialami pengguna Telkom saja tetapi juga dari ISP lainnya. Pernyataan ini membantah pemberitaan sebelumnyayang menyebutkan laporan gangguan hanya berasal dari pengguna Telkom Speedy.

Terkait serangan hacker, Telkom menyatakan, gangguan akses terjadi bukan karena peretas berhasil masuk ke sistem DNS ISP. Yang dilakukan peretas adalah membobol domain lain dan melakukan update terhadap domain name server sehingga memunculkan lamangoogle.co.id yang dibuat oleh peretas.

Ke depannya, Telkom berjanji menjaga keandalan dan keamanan jaringan mereka melalui pengamatan 7x24 jam sesuai prosedur yang berlaku dengan mengutamakan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Penjelasan Google Indonesia

Google sendiri sebagai "korban" dari kejadian ini telah mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitter-nya,@Google_IDN. "Untuk waktu yang singkat, beberapa pengguna yang mengunjungihttp://google.co.id  diarahkan ke situs lain," cuit Google Indonesia.

Google juga menegaskan, layanan Google untuk domain google.co.id tidak dibajak.

Organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola nama domain ini telah dihubungi dan Google Indonesia mengklaim masalah ini telah diselesaikan.
k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar