Featured Video

Minggu, 02 November 2014

Topeng dari Kertas Bekas Antar Dhimas Sampai ke India



Adek Dhimas Ajisaka saat pameran topeng karyanya.

Siapa yang menyangka sehelai kertas bekas mampu menjadi sebuah mahakarya, bahkan mampu membawa penciptanya sampai ke Cane, India. Topeng dari kertas berkas karya Adek Dhimas Ajisaka, mahasiswa ISI ini dipamerkan di Bangalore, India pada 15 dan 18 Oktober lalu.

Karya ini didukung oleh Biennale Jogja untuk mempersatukan negara-negara kawasan khatulistiwa. Tema mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat menjadi pilihan pria kelahiran Blitar, 3 Mei 1989 ini.

Alasannya melalui kesenian, Dhimas ingin memperlihatkan bahwa perbedaan yang ada selama ini mampu disatukan dalam sebuah kesederhanaan.

"Selain konsep saya yang menyatukan perbedaan dalam sebuah kesederhanaan. Di sana saya belajar tentang seni, budaya, sosial dan berinteraksi langsung. Saya juga tau bagaimana mengolah kertas yang lebih sederhana lagi dari seniman di sana," tutur Dhimas.

Sebanyak tujuh bentuk wajah warga India berhasil dibuat dalam pameran tersebut. Semua bentuk wajah ini pun akan ditampilkan kembali saat gelar pameran, Desember mendatang.

Pilihan menjadi seorang seniman muda sudah ada pada diri Dhimas sejak memutuskan untuk kuliah di ISI.

"Sejak awal mau masuk sini ya saya tahu, mau jadi apa saya nanti. Saya tidak berpikir hanya menjadi sarjana dan terima ijazah. Sebab menjadi seorang seniman tidak mensyaratkan ijasahnya, namun hasil karyanya. Kuliah menjadi ajang bagaimana kita mampu mengasah kemampuan dan minat," tuturnya.

Selama 2 tahun, dirinya mempersiapkan diri untuk menemukan ide-ide karya eksperimentalnya. Sebelumnya, pameran tunggal juga dia gelar di BBY Yogyakarta pada 2012 lalu dengan mengusung tema kebersamaan para kaum tuna netra. Inspirasi untuk membuat topeng datang dari 25 kaum tuna netra yang ada.k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar