Featured Video

Kamis, 14 Juli 2011

Gebu Minang dan DDS


Musfi Yendra

LEMBAGA Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) baru saja selesai melakukan Mubes V di Padang Panjang. Sebagai organisasi besar orang rantau, tentu saja banyak harapan Gebu Minang untuk berkontribusi nyata bagi kampung halaman.
Tidak bisa dipungkiri peran berbagai sumber daya rantau akan sangat membantu perkembangan Minangkabau ke depan. Baik dalam ekonomi, maupun budaya dan sosial yang memang menjadi concern lembaga ini.
Nyatanya, sebelum mubes, dilakukan banyak sorotan tajam yang kita dengar karena tak berjalannya fungsi Gebu Minang dengan baik. Lembaga itu tidak nyata kontribusinya. Sorotan cukup tajam datang dari Menkumham Patrialis Akbar. (Singgalang Senin 11/7). Ia meminta Gebu Minang benar-benar berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat.
Patrialis barharap ketua dan pengurus Gebu Minang yang terpilih bukanlah orang sibuk. “Program Gebu Minang haruslah benar-benar bermanfaat untuk masyarakat bukan untuk kepentingan lembaga,” katanya.
Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim lebih keras lagi. Muslim menyebutkan Gebu Minang belum banyak memberikan kontribusi untuk masyarakat dan pembangunan kampung. Ia menilai beberapa program Gebu Minang selama ini hanya memberikan keuntungan individu saja. Program Dana Abadi Minang Internasional (DAMI) adalah salah satunya.
“Selama ini kontribusi Gebu Minang memang belum optimal untuk masyarakat dan pembangunan. Bahkan ada program yang digunakan untuk kepentingan pribadi,” kata Muslim keras.
Ironis memang, organisasi sebesar Gebu Minang tidak banyak kontribusinya untuk kampung halaman. Saya telah lama mengenal nama besar Gebu Minang ini. Tapi saya cukup dikagetkan dengan nama yang besar itu tak berkorelasi dengan aksi nyata untuk masyarakat.
Parahnya lagi dalam Mubes V dari 372 orang pengurus Gebu Minang hanya belasan yang hadir. Untuk Mubes saja yang hadir sedikit, tentu membenarkan apa yang dikatakan Patrialis Akbar dan Muslim Kasim, lembaga ini jauh dari berbuat.
Bukan semata untuk membandingkan antara Gebu Minang dengan Dompet Dhuafa Singgalang (DDS). Namun lebih pada tujuan bersinergi dan bekerjasama ke depan. Dompet Dhuafa Singgalang adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) cabang Dompet Dhuafa Republika untuk wilayah Sumatra Barat. DDS baru berumur empat tahun.
Aktivitas yang dilakukan DDS menghimpun zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) dari muzakki untuk kemudian disalurkan kepada orang yang berhak (mustahik). Setiap hari kami melayani dan berbuat nyata bagi mereka yang berkekurangan.
Berbagai aksi nyata kita lakukan di antaranya memberikan modal usaha (bukan pinjaman-red) bagi mereka yang miskin tapi mau membuat usaha. Program Ibu Tangguh adalah memberikan modal usaha dan pembinaan untuk para ibu yang menjadi tulang punggung keluarga. Pada 2010 ada 14 orang menerima program ini. Tahun ini sedang diseleksi 22 orang. Selain itu ada program Minang Social Trust Fund (MSTF), lembaga ekonomi mikro di Padang Pariaman dan Mentawai. Lebih dari 1.000 orang kita bantu modal usahanya pasca bencana terjadi.
Program kesehatan dhuafa, dibantu pengobatan dan pendampingan pengobatan saudara kita yang miskin ini di berbagai rumah sakit pemerintah, termasuk RSUP M Djamil dan RSCM Jakarta. Kasus Dora dan Yulia adalah dua penyakit langka yang sampai saat ini dibantu DDS. Khusus untuk Dora tak hanya penyakitnya yang diobati, biaya pendidikan dia dan adik-adiknya, tempat usaha dan rumahnya akan disiapkan DDS.
Di bidang pendidikan setiap tahun kami menyeleksi anak-anak cerdas tapi kurang mampu untuk kami sekolahkan gratis. Beasiswa Smart Ekselensia adalah pendidikan gratis yang kita berikan dari SMP sampai SMA, semua biaya, asrama dan belanja anak-anaknya ditanggung.
Tahun ini ada tujuh orang. Beasiswa Etos, pendidikan gratis untuk mahasiswa sampai tamat, rumah dan uang belanjanya disiapkan setiap bulan. Rata-rata 10-15 orang dikuliahkan di Unand, sekarang berjumlah 35 orang. Selain dari dua program ini dalam masa tahun ajaran baru ini, puluhan siswa dari SD sampai SMA dibantu biaya uang masuk sekolahnya. Anak-anak yang lulus PMDK dan SNMPTN yang mengadukan biaya kuliah kepada Dompet Dhuafa Singgalang juga kami bantu semuanya.
Masih banyak program lain yang dilakukan. Untuk kebencanaan DDS punya relawan, program peningkatan kualitas guru juga ada pendamping sekolah, program peternakan sapi dhuafa ada Kampung Senyum Peternak.
Itu semua bisa kami lakukan dengan segala keterbatasan terutama sumber daya finansial. Sumber daya manusia yang hanya 15 orang dan berusia muda, dengan komitmen tinggi bisa berkontribusi nyata untuk masyarakat terutama mereka yang dhuafa.
Ke depan setelah pengurus baru Gebu Minang terbentuk, DDS siap melakukan kerjasama berbagai program.
Saya sebagai Branch Manager DDS siap membantu orang rantau yang tergabung dalam Gebu Minang, karena DDS memang berkedudukan di kampung halaman.
Kami siap membantu para sesepuh dan senior, karena kami adalah gabungan anak-anak muda yang berkomitmen untuk membangun nagari. Kami siapkan waktu yang penuh, karena memang inilah pengabdian. Selamat kepada Ketua Umum Gebung Minang terpilih!(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar