Featured Video

Sabtu, 10 Desember 2011

KETUA DPRD PADANG DITUNTUT MUNDUR


ZULHERMAN BANTAH BERBUAT ASUSILA
PADANG, Jumat (9/12) pagi, puluhan massa yang mengatasnamakan Forum Kajian So­sial (Forkas) Suma­tera Barat meng­gelar un­juk rasa di gedung DPRD Kota Pa­dang. Mereka me­nuntut Ketua DPRD Kota Pa­dang, Zul­herman yang diduga me­la­kukan tindakan asusila mun­dur dan meletakkan jaba­tannya.

Dalam orasinya, koor­dina­tor lapangan pengunjuk rasa, Mo­mon mengajukan empat per­nyataan sikap untuk segera ditin­dak­lanjuti. Dian­taranya adanya kla­ri­fikasi dari lem­baga DPRD, men­desak Badan Ke­hor­matan (BK) ber­tindak, men­desak partai pengusung men­co­pot yang ber­sang­kutan serta men­de­sak oknum pelaku mundur. “Kami tidak ingin Kota Padang dikotori oleh praktik-praktik asusila yang dilakukan wakil rakyat.
Karenanya kami menuntut agar diambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan,” kata Momon ber­semangat. Forkas kata Momon menginginkan seluruh wakil rakyat di gedung DPRD Kota Padang bersih dari segala perbuatan-perbuatan yang tidak manusiawi apalagi terjerumus dalam tindakan asusila. Hal itu menurutnya jelas mencoreng nama Kota Padang di mata masya­rakatnya.
Dalam kesempatan itu, Forkas meminta agar lembaga DPRD bisa mengambil tindakan tegas atas dugaan kasus tersebut dan tidak justru membiarkannya berkembang begitu saja tanpa arah yang jelas.
“Kalau semuanya diam, kepada siapa kami harus mengadukan harapan kami. Yang jelas, kami tak ingin wakil kami di dewan tidak tunduk dan patuh pada aturan dan norma yang berlaku di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Setelah puas menyampaikan aspirasinya, Momon dan seluruh anggota Forkas yang menyampaikan pernyataannya pagi itu, membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Padang Zulher­man yang diduga telah melakukan perbuatan asusila tersebut, saat dihubungi Haluan membantah tegas apa yang dituduhkan kepadanya selama ini. Menurut kader Partai Demokrat itu, apa yang didesas-desuskan adalah sebuah bentuk pembunuhan karakter terhadap dirinya.
“Tidak mungkin saya melakukan perbuatan tersebut, isu itu sengaja disebarkan untuk menjatuhkan saya. Apalagi dalam waktu dekat, Partai Demokrat Kota Padang akan segera menggelar Musyawarah Cabang,” ujarnya membela diri.
Sebagai kader partai, Zulherman mengatakan selalu berpedoman pada rambu-rambu yang digariskan partai. Bahkan instruksi ketua dewan pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar seluruh kader Demokrat berpolitik dengan santun selalu dilakukannya.
“Saya pribadi tak terpengaruh, karena isu itu sengaja disebar untuk kepentingan tertentu. Saya berharap, agar isu ini tak membuat keluarga besar Partai Demokrat Kota Padang terpecah,” imbuhnya.
Terkait permintaan Forkas agar dirinya mundur dan meletakkan jabatan, Zulherman mengem­balikan­nya kepada mekanisme partai. Kalau memang partai memintanya mundur, sebagai kader sejati Zulherman siap melaksanakannya.
“Jabatan bukan segalanya, semua­nya saya kembalikan kepada meka­nisme partai,” katanya meng­akhiri. (h/ted)
HALUAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar