Featured Video

Senin, 30 Januari 2012

Menengok Raflesia Arnoldi di Bengkulu


Rafflesia Arnoldii

Rafflesia Arnoldii

FOTO SELENGKAPNYA:
  • Rafflesia Arnoldii
  • Rafflesia yang tumbuh di Kepahiang
Rafflesia Arnoldi adalah salah satu jenis tanaman langka yang hanya tumbuh di kawasan Sumatra bagian selatan, terutama di Provinsi Bengkulu. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818, oleh seorang letnan dari Inggris, Thomas Stamford Raffles dan Dr. Arnoldy, seorang ahli botani.

Bagian terbesar dari Bunga Raflesia Arnoldi adalah lima kelopak bunga yang mengelilingi bagian dalam, yang tampak seperti mulut gentong. Di dasar bagian yang seperti gentong ini, ada benang sari atau putik, tergantung pada jenis kelaminnya, jantan atau betina. Terpisahnya benang sari dan putik ini, membuat pembuahan bunga yang berbau busuk ini agak sulit. Dibutuhkan bantuan dari serangga, angin, atau air agar Rafflesia Arnoldi dapat berbunga.

Masa pertumbuhan Rafflesia Arnoldi terhitung lama, dapat memakan waktu hingga sembilan bulan, dan jika bunganya sedang mekar, hanya akan berlangsung selama seminggu. Tak heran, jika tidak banyak wisatawan yang cukup beruntung untuk melihat bunga yang biasanya mekar di antara bulan Agustus hingga November ini.

Jika sedang mekar, Raflesia Arnoldi dapat memiliki diameter hingga 1 meter, dan beratnya dapat mencapai 11 kilogram. Bunga ini memang akan mengeluarkan bau yang tak sedap, namun bau inilah yang memancing serangga untuk mendekatinya, sehingga memungkinkan pembuahan terjadi.

Konservasi flora Rafflesia Arnoldi di Kawasan Wisata Hutan tropis yang ditawarkan oleh Kepahiang ini terletak di Desa Tebat Monok. Lokasinya terletak sekitar 60 km dari Kota Bengkulu ini dapat dengan mudah dicapai karena dekat dengan jalur transportasi. Kawasan yang masih masuk daerah hutan lindung ini menyimpan kekhasan yang bernilai tinggi, yaitu salah satu habitat flora langka Amorphophallus.

Selama bulan Maret-November, kawasan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Selain untuk wisata jalan-jalan, pengunjung yang datang juga menjadikannya sebagai wisata edukasi, terutama wisatawan yang berasal dari lembaga pendidikan.

Kawasan hutan yang masih asri ini memberikan atmosfer petualangan, bagi Anda yang berjiwa petualang dan Anda yang mencintai alam bebas.http://detik.travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar