Featured Video

Selasa, 31 Januari 2012

Siswa Sekolah Digubuk Reot


ATAMBUA - Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kecil Kelis Bundao, Wematan, Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman kabupaten Belu Nusa Tenggara timur (NTT) sejak tahun 2009 berlangsung di gubuk reot.

Kondisi sekolah menggunakan dinding bebak beratapkan alang-alang dan berlantai tanah. Fasilitas pendukung KBM seperti buku pegangan guru sama sekali tidak ada. Kapur tulis dibeli menggunakan uang pribadi kepala sekolah.
Disaksikan Pos Kupang, Sabtu (28/1/2012), letak SDI Kecil Kelis Bundao berada sekitar dua meter dari jalan umum dari Betun ke Kecamatan Weliman. Ada dua lokasi gedung sekolah yang terbuat laksana gubuk reot. Dua ruang kelas berada di pinggir jalan umum, sementara tiga ruang kelas dibangun agak ke belakang di lokasi sekolah yang tanahnya sudah dihibahkan oleh masyarakat setempat sekitar 30 meter dari jalan umum.
Dinding sekolah dibuat dari bebak dengan kondisi sebagian sudah rusak, beratap alang-alang. Papan tulispun seadanya. Antara satu ruang kelas dengan ruang kelas lainnya tidak ada sekat sehingga saling berhadapan antar siswa.
Kepala SDI Kelis Bundao, Petrus Seran Nahak, bersama tokoh masyarakat Wematan, seperti Yosef Nahak, Lorens Klau, Raimundus Fahik, Gabriel Kehi, Leonardus Leki, Albert Fore (kepala dusun) ketika ditemui Pos Kupang di lokasi sekolah membenarkan dianaktirikannya siswa di lembaga itu. Mereka mengakui meski pemerintah tidak memperhatikan lembaga itu, namun mereka dengan swadaya berusaha agar para siswa yang ada bisa belajar.
"Ini sekolah kami bangun secara swadaya sejak tanggal 21 Juli 2009. Sekolah ini merupakan titipan dari SD induk dari SDI Kleseleon dengan total siswa saat ini sebanyak 129 orang. Anak-anak belajar dengan kondisi gedung yang sangat memrihatinkan. Saat hujan tiba, atap alang-alang bocor sehingga anak-anak tidak konsentrasi belajar," tutur Yosef Nahak. (yon)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Pos Kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar