Featured Video

Kamis, 29 Maret 2012

Instruksikan Tembak Ditempat, Kapolri Dinilai Tidak Peka Pada Realita


Jakarta DPR mengecam pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo yang akan memberlakukan protap tembak ditempat bagi demonstran anarkistis. Kapolri dinilai tidak peka realita penderitaan masyarakat saat ini.

"Kapolri tidak peka terhadap realitas gerakan mahasiswa saat ini yang sudah semakin militan dan radikal. Masih kental dalam ingatan kita aksi bakar diri mahasiswa UBK Sondang Hutagalung di depan Istana Negara beberapa waktu lalu karena kecewa dan frustasi dengan keadaan negara saat ini," ujar Anggota Komisi III DPR Achmad Basarah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2012).

Basarah mengatakan merujuk pada kasus Sondang, tidak menutup kemungkinan masih banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia lainnya yang siap jadi martir untuk memperjuangkan idealisme mereka.

"Oleh karena itu, saya justru menjadi khawatir pernyataan tembak di tempat terhadap aksi demonstrasi mahasiswa oleh Kapolri akan direspon mereka dengan gagah berani dan siap mati menjadi martir dalam aksi demonstrasi tersebut," papar Wasekjen PDIP ini.

Menurut Basarah jika sudah ada korban mahasiswa yang tewas oleh senjata Polri atau TNI dikhawatirkan eskalasi gerakan mahasiswa akan semakin meluas dan masif. Jatuhnya korban meninggal dunia dari kalangan mahasiswa itulah yang sebetulnya akan menjadi pemicu gerakan mahasiswa yang semakin radikal lagi.

"Statemen Kapolri yang sebetulnya dia maksudkan untuk menakut-nakuti mahasiswa justru akan menjadi bumerang bagi Polri karena akan menjadi pemicu keberanian mahasiswa lebih besar lagi. Kapolri dalam hal ini telah membuat pernyataan yang tidak tepat dan akan memperkeruh situasi keamanan nasional. Sebaiknya seluruh jajaran pemerintah mengedepan dialog-dialog terbuka yang bersifat equal dan jernih serta bukan untuk menang-menangan," jelasnya.

"Cara-cara kekerasan telah terbukti selama ini terbukti tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah bangsa secara substansial. Mari kita belajar dari pengalaman jatuhnya Soeharto dari kursi kekuasaan karena salah satunya diawali dengan jatuhnya korban mahasiswa dalam kasus Trisakti tahun 1998 lalu," tutupnya.


(mpr/ahy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar