Featured Video

Minggu, 01 April 2012

PRIA LAJANG GANTUNG DIRI


PADANG, PADANG, HALUAN — Didu­ga depresi, seorang pria, Jonaidi (36) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam gudang belakang rumah­nya, di Jalan Malintang, RT 03 RW 02, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Jumat (30/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Informasi yang dihimpun Haluan menyebutkan, pemuda yang masih lajang itu diketahui bunuh diri oleh ibu kandungnya sendiri, Asna (50), sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu Asna ingin mengambil barang yang tersimpan di dalam gudang.
Kemudian saat tiba di pintu gudang dan dibuka, Asna spontan terkejut melihat anak­nya telah tergantung dengan seuntas tali nilon. Ia kemudian berteriak minta tolong kepada masyarakat sekitar.
Mendengar teriakan itu, salah seorang keluarga dekat­nya, Epi Yarma (47) gudang tersebut. Setiba di lokasi itu, Epi pun terkejut, dan langsung menurunkan jasad korban dari gantungan.
Menurut informasi di lokasi kejadian, korban diduga menga­lami depresi. Sebab, sejak mengikuti pengajian lima ta­hun terakhir sikap korban langsung berubah. Bahkan korban sering terlihat berbicara sendirian. Namun ketika dita­nya di mana ia mengikuti pengajian, perempuan yang juga family  korban ini, mengaku tidak tahu.
“Saya tidak tahu lokasi korban mengikuti pengajian dan apa pengajiannya saya pun juga tidak tahu,” ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Kanit Reskrim Polsekta Pauh Ipda Jaswir mengatakan, pihak kepolisian tidak mela­kukan visum terhadap jasad korban bunuh diri itu, karena pihak keluarga keberatan. “Saat petugas mendatangi lokasi kejadian, jasad korban sudah terbujur di dalam rumah. Diduga, korban bunuh menga­lami gangguan,” katanya.
Walaupun demikian, pihak­nya akan meminta pihak keluar­ga untuk memberikan surat pernyataan bahwa korban tidak akan divisum. Selain itupolisi juga sudah memintai kete­rangan saksi-saksi yang menge­tahui kejadian itu. (h/nas)

Didu­ga depresi, seorang pria, Jonaidi (36) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam gudang belakang rumah­nya, di Jalan Malintang, RT 03 RW 02, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Jumat (30/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Informasi yang dihimpun Haluan menyebutkan, pemuda yang masih lajang itu diketahui bunuh diri oleh ibu kandungnya sendiri, Asna (50), sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu Asna ingin mengambil barang yang tersimpan di dalam gudang.
Kemudian saat tiba di pintu gudang dan dibuka, Asna spontan terkejut melihat anak­nya telah tergantung dengan seuntas tali nilon. Ia kemudian berteriak minta tolong kepada masyarakat sekitar.
Mendengar teriakan itu, salah seorang keluarga dekat­nya, Epi Yarma (47) gudang tersebut. Setiba di lokasi itu, Epi pun terkejut, dan langsung menurunkan jasad korban dari gantungan.
Menurut informasi di lokasi kejadian, korban diduga menga­lami depresi. Sebab, sejak mengikuti pengajian lima ta­hun terakhir sikap korban langsung berubah. Bahkan korban sering terlihat berbicara sendirian. Namun ketika dita­nya di mana ia mengikuti pengajian, perempuan yang juga family  korban ini, mengaku tidak tahu.
“Saya tidak tahu lokasi korban mengikuti pengajian dan apa pengajiannya saya pun juga tidak tahu,” ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Kanit Reskrim Polsekta Pauh Ipda Jaswir mengatakan, pihak kepolisian tidak mela­kukan visum terhadap jasad korban bunuh diri itu, karena pihak keluarga keberatan. “Saat petugas mendatangi lokasi kejadian, jasad korban sudah terbujur di dalam rumah. Diduga, korban bunuh menga­lami gangguan,” katanya.
Walaupun demikian, pihak­nya akan meminta pihak keluar­ga untuk memberikan surat pernyataan bahwa korban tidak akan divisum. Selain itupolisi juga sudah memintai kete­rangan saksi-saksi yang menge­tahui kejadian itu. (h/nas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar