Featured Video

Selasa, 22 Mei 2012

Innova Masuk Jurang 1 Tewas, 4 Luka Berat




Belum sampai sebulan sejak kejadian terba­karnya PO Yanti Grup yang menewaskan 13 orang di jalan nasional Lubuk Bangku, kali ini sebuah kijang Innova ber­nomor polisi BA 2080 TZ terjun bebas ke dalam jurang sedalam 15 meter. Peristiwa ini terjadi Senin (21/5) dini hari pukul 01.45 WIB, di jalur jalan Sumbar-Riau kilometer  17, Lubuk Bangku, Kabupaten Limapuluh Kota.

Satu korban dinyatakan tewas di tempat, empat luka berat dan dua luka ringan. Korban tewas bernama Fatia Nurul Fatri (3,5) warga Gunung Pangilun, Padang. Korban luka parah merupakan satu ke­luarga yakni Mardanus Nuh (68), Putri (24), Nurhayati (62) dan sopir bernama Arnop Koto (38) warga Dusun Pasar Teleng, Sicincin, Padang Pariaman yang mengalami patah pada bagian pinggang.
Dua korban lainnya meru­pakan mahasiswa pengguruan tinggi di Pekanbaru, Riska (24) dan Uci (20), yang mengalami luka gores pada bagian tangan. Seluruh korban dilarikan ke rumah Sakit Adnan W.D Paya­kum­buh satu jam setelah kejadian.
Mobil Kijang Innova ter­sebut merupakan mobil travel trayek Pekanbaru-Padang, membawa 6 penumpang yang berangkat dari Pekanbaru, Minggu (20/5) pukul 22.00 WIB menuju Padang.
Korban tewas  merupakan anak dari pasangan M. Fajri (30), Lurah Kubu Dalam, Pa­dang Timur dan Rivdya Eliza (30) seorang dosen IAIN Padang, warga Gunung Pangilun.
Pasangan ini mendapat telepon genggang  dari Putri yang merupakan tante Fatia kalau travel yang ditumpangi anak mereka terjun ke dalam jurang.
Nurhayati, nenek Fatia yang menumpangi travel maut ter­sebut menceritakan, mereka  berempat, Fatia, Putri, Mar­danus menumpangi travel Kijang Innova di simpang Panam Pekan Baru, pukul 22.00WIB.
Dalam perjalanan, sopir travel tersebut menceritakan bahwa ia sudah tiga hari bolak-balik dari Pekanbaru-Padang dan belum beristirahat. “Saya, Fatia dan putri duduk di belakang sopir. Ada dua gadis  mahasiswa yang duduk di belakang kami. Sedangkan kakek Fatia duduk di bagian depan, berse­belahan dengan sopir. Sesampai di perbatasan Sumbar-Riau, tepat­nya di Pangkalan, turun hujan lebat. Kondisi jalan jadi licin akibat hujan. Namun  sopir tampaknya terlalu nekat ingin mendahului kendaraan di depannya. Sesampai di sebuah tikungan, sopir tidak bisa mengen­dalikan kendaraan yang tengah melaju kencang.  Akhirnya mobil terjun ke dalam jurang sedalam 15 meter,”  ungkap nenek tersebut.
Nurhayati menjelaskan, sebe­lum kejadian naas tersebut, Fatia tertidur dalam pelukannya semen­jak dari Pekanbaru. “Saya juga telah memperingati sopir agar jangan terlalu kencang membawa mobil. Tapi tidak diindahkan sopir terse­but. Dan akhirnya mobil terperosok ke dalam jurang,” jelas Nurhayati.
Kasatlantas Kabupaten Lima­puluh Kota AKP Agus Tober yang ditemui Haluan Senin (21/5) di Mapolres mengatakan bahwa selu­ruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Adnan WD Payakum­buh. Satu korban berumur 3,5 tahun tewas di tempat dan sopir mobil tersebut  saat ini belum bisa dimintai keterangan karena luka parah.
Untuk sementara penyebab kejadian tersebut merupakan faktor cuaca yang saat itu memang hujan, sehingga menghambat jarak pan­dang sopir mobil travel tersebut. Medan jalan juga berada di tikungan yang di bawahnya ada jurang bebatuan. Menurut Agus, faktor kelalaian dari sopir berke­mung­kinan ada. Tapi saat ini belum bisa di pastikan secara jelas.
“Saat ini, bangkai mobil masih berada di TKP dan belum dieva­kuasi karena untuk penyelidikan,” kata Agus Tober.
Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Adnan W.D, dr Elista Yosepha,  yang dijumpai Haluan menjelaskan, korban tewas telah diambil pihak keluarga dan dibawa ke Padang untuk di makamkan. Sedangkan empat korban termasuk sopir mobil dirawat di ruangan UGD rumah Sakit Adnan WD. Sementara dua gadis yang bersta­tus mahasiswa telah diperbolehkan pulang karena keduanya hanya menderita luka ringan pada bagian tangan. (h/ddg)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar