Featured Video

Rabu, 09 Mei 2012

Ledakan Akibat Kelalaian-Sumbar

Rumah pemilik Pertamini di Tanah Datar jadi tontonan warga yang datang dari berbagai daerah. Polisi sudah melakukan penyelidikan atas musibah yang mengakibatkan puluhan orang terbakar.




Tim Indonesia Automated Finger­prints Identification System (Inafis) atau sistem sidik jari Polda Sumbar sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, Selasa (8/5) pagi untuk mengidentifikasi sebab dan aktivitas seputar terjadinya keba­karan Pertamini dan ledakan mobil pemadam kebakaran di Ludai Padang Datar Kabupaten Tanah Datar.
Menurut Kapolres Tanah Datar AKBP Teguh Trisasongko, untuk penyelidikan kasus tersebut, enam orang telah dimintai keterangan. Dugaan sementara peristiwa itu terjadi karena kelalaian. “Baik oleh pemilik kedai Pertamini dan juga kelalaian oleh petugas pemadam kebakaran,” kata Teguh.
Rumah Gusneri Mangkuto, pemilik Pertamini yang sebagian hangus terbakar diberi “police line” dan dijaga beberapa orang aparat. Bagian yang terbakar dari rumah itu adalah samping kiri rumah yang dijadikan sebagai warung. Barang jualan pemilik semuanya hangus terbakar.
Rumah tersebut menjadi objek tontonan ramai masyarakat. Saking ramainya pengunjung mobil dan motor mengalami kemacetan di ruas jalan menuju lokasi, sehingga sejumlah polantas melakukan pengaturan, warga yang datang juga berasal dari berbagai kalangan dan dari luar Batusangkar, banyak yang dari Padang Panjang, Payakumbuh juga Bukittinggi.
Selain lokasi Pertamini, yang juga ramai mendapat kunjungan adalah rumah duka sekitar 100 meter dari lokasi kejadian untuk melayat jenazah Iswandi(37) yang tewas dalam peristiwa naas itu.
Bupati Shadiq Pasadigoe menge­luarkan pernyataan masa tanggap darurat hingga tanggal 13 Mei mendatang.
Langkah kebijakan selanjutnya dalam upaya meringankan korban luka bakar, pihak Pemkab Tanah Datar yang dipimpin langsung Sekda Muzwar, pagi kemarin menye­lenggarakan rapat kilat dengan sejumlah SKPD terkait di ruangan rapat Setwilda  di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah Paga­ruyung.
Sebenarnya api yang menjilat kios bensin milik Gusneri, warga Padang Datar Pagaruyung itu sudah berhasil dipadamkan. Namun tiba-tiba api membesar lagi setelah beberapa menit dipadamkan oleh regu pemadam BPBD.
Karena minyak bensin sudah banyak tertumpah ke jalan raya, api dengan mudah  menular ke bangu­nan  Pertamini dan mobil pema­dam. Api langsung berkobar cukup tinggi, menghabiskan sisa bensin yang ada di dalam bak penampung persediaan BBM.
Kobaran api akhirnya mengenai para petugas Damkar dan relawan SAR,  hingga mereka mengalami luka bakar yang cukup serius dan dilarikan ke ruangan IGD Rumah Sakit Ali Hanafiah Batusangkar.
Dari data yang dihimpun Ha­luan di TKP menyebutkan, bahwa saat pemilik depot Pertamini Gusneri memindahkan premium dari jeriken ke tangki penam­pungan, saat itu pula anak korban datang menghampiri sambil menen­teng batangan lilin yang tengah menyala. Malang, api tiba-tiba menyambar premium yang tengah disalin Gusneri.
Setelah menerima laporan dari warga setempat, petugas meluncur ke TKP. Dalam hitungan beberapa menit saja, kobaran api langsung berhasil dipadamkan regu Damkar BPBD Kabupaten Tanah Datar.
Setelah melakukan penyem­protan terakhir, slang pemadaman lalu diarahkan ke drum yang berisi bensin dengan tujuan untuk pen­dinginan. Tanpa diduga, percikan api menjilat bagian depan mobil pemadam kebakaran dan sempat menghanguskan kaca, bangku serta stir kendaraan pemadam.
Duka Mendalam
Peristiwa kebakaran kios bensin Pertamini yang berbuntut mele­daknya mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Data Pagaruyung Senin (7/5) malam, menyisakan duka mendalam bagi 59 orang warga yang mengalami luka bakar, seorang di antaranya meninggal dunia.
Duka sangat mendalam menye­limuti keluarga Fitriani. Betapa tidak, dia kehilangan suami Iswandi  (37 tahun) dalam musibah tersebut. Jenazah ayah dari empat anak itu dimakamkan di pemakaman keluar­ga di Jorong Sembilan Pagaruyung kemarin. Jenazah dilepas oleh Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe bersama ribuan pelayat lainnya.
Hadir pada proses pemakaman tersebut  Ketua DPRD Tanah Datar, Zuldafri Dharma beserta sejumlah anggota dan anggota DPRD Sumbar asal pemilihan Tanah Datar, Rizanto Algamar dan ratusan warga dari Pagaruyung dan pelayat lainnya dari berbagai nagari di Tanah Datar.
Iswandi selama ini dikenal sebagai sopir angkot, dan memiliki anak yang masih kecil yaitu, Sintia, kelas 1 SMP,  Rahmi kelas 6 SD,  Hafis kelas 3 SD dan yang kecil Ajis berusia 5 tahun.
Menurut salah seorang warga setempat yang juga teman dekat Iswandi bernama Siman, Iswandi merupakan sosok yang baik dan ulet, dia mau bekerja apa saja asal pekerjaannya halal.  (h/ydv/emz/ks)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar