Featured Video

Kamis, 07 Juni 2012

Sekarat, Sopir China Selamatkan 24 Penumpang


APMeski sangat kesakitan, sopir bernama Wu Bin (48 tahun) itu tetap menginjak rem, memindahkan gigi, menghidupkan lampu darurat dan mampu memberitahu para penumpangnya untuk tidak berhamburan ke jalan raya pada 29 Mei lalu.
Seorang sopir bus di China dipuji sebagai pahlawan karena menyelamatkan nyawa 24 penumpang setelah ia terluka parah oleh sepotong puing besi yang menghantam kaca depan busnya.


Meski sangat kesakitan, sopir bernama Wu Bin (48 tahun) itu tetap menginjak rem, memindahkan gigi, menghidupkan lampu darurat dan mampu memberitahu para penumpangnya untuk tidak berhamburan ke jalan raya pada 29 Mei lalu. Video dramatis dari kamera keamanan tentang kejadian itu disiarkan hari Minggu di televisi pemerintah. Video itu memperlihatkan sebuah potongan besi mematikan menghantam Wu di lengan dan perut, serta ketenangannya dalam menangani situasi tersebut.

Logam terbang berbobot 5,5 pon dan sepanjang 12 inci yang akhirnya merenggut nyawa Wu itu diyakini jatuh dari truk yang melaju di arah berlawanan, lapor China Daily.

Para penumpang pada awalnya tidak menyadari kalau telah terjadi sesuatu yang tidak beres, kata Han Weichun, yang duduk di bagian belakang bus. "Kami mendengar suara tabrakan keras tapi berpikir itu mungkin kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain," kata Han kepada China Daily. "Bus kami menepi dengan lembut sebelum Wu berbalik ke arah kami, tampak pucat dan berkeringat. Dia membuka pintu, menyuruh kami untuk berhati-hati dan kemudian diam."

Para penumpang membopong Wu yang terluka parah ke kursi yang lebih nyaman dan menelepon polisi. Wu lalu dilarikan ke rumah sakit, di mana akhirnya ia meninggal karena luka-lukanya pada tanggal 1 Juni, empat hari setelah kecelakaan di kota Wuxi di Provinsi Jiangsu, China.

Dokter Zheng Fang mengatakan bahwa dia heran Wu mampu menjamin keselamatan para penumpangnya setelah kecelakaan itu. Kondisi Wu, kata dokter Zheng, sangat parah. "Livernya rusak berat dan tiga tulang rusuk patah," katanya. "Dalam keadaan seperti itu, dia pasti kesakitan sekali. Saya kagum dia bisa melakukan itu."

Warga Hangzhou, tempat asal Wu, di China timur memuji dia sebagai pahlawan dan teladan. Jutaan orang di seluruh China telah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kecelakaan tersebut dan memberikan bantuan kepada keluarga Wu.

Saudari Wu, Wu Bing, mengatakan, meski saudarannya hanya 'orang biasa', aksinya pada 29 Mei itu membuat keluarganya bangga padanya.

Majikan Wu, dari Perusahaan Transportasi Penumpangan Jarak Jauh Hangzhou, mengatakan Wu memiliki catatan sempurna saat mengemudi sejauh 620.000 kilometer tanpa kecelakaan lalu lintas atau keluhan dari penumpang sejak tahun 2003.

Wang Lizhen, yang telah menjadi istri Wu selama 18 tahun, mengatakan kata-kata terakhir suaminya kepadanya adalah ucapakan perpisahan. "Saya tahu dia tidak ingin meninggalkan saya ketika ia dirawat di rumah sakit," kata Wang kepada China Daily. "Ketika ia tidak sadar, saya menyentuh keningnya dan memegang tangannya dan ia bereaksi sedikit. Dia sepertinya ingin berbicara dengan saya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar