Featured Video

Senin, 09 Juli 2012

URANG BAGAK DIHAJAR MASSA


Jefri Jack alias Kojek (46) yang dikenal dengan urang bagak di kawasan Simpang Tinju menjadi bulan-bulanan se­jum­lah penonton acara kim yang digelar di Lapangan Sepakbola Simpang Tinju, Lapai, Nanggalo, Padang, Sabtu (7/7) sekitar pukul 02.30 WIB dinihari.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peris­tiwa penggeroyokan ini terjadi karena suasana permainan kim tersebut sudah tidak kondusif lagi sekitar pukul 01.00 WIB sejak Kojek da­tang dengan menabrakkan sepeda motornya ke kursi yang tersusun di acara terse­but. Kemudian, dia menan­tang semua orang yang ada di acara itu sambil menga­cung­kan tangan kirinya.
“Sia yang madok ka den di siko ha, waang, waang, atau waang, lai tau ang, aden bagak di siko mah,” kata Elegri (49), korban kebing­rasan Kojek sambil meniru­kan gaya bicara Kojek.
Menurutnya, saat itu dia beserta temannya sedang duduk menyaksikan aksi pemain kim sambil melingkar kartu kim yang ada bersa­manya. Tiba-tiba datang Kojek dengan ekspresi seperti orang mabuk dan menunjuk dengan tangan kiri kea rah El  sambil menantang.
“Lalu dia turun dan memukul saya, serta menghu­jamkan pisau ke tangan saya. Akibatnya tangan saya me­nga­lami luka,” katanya.
Frengki (32), pemuda yang pertama kali memukuli Kojek mengaku kesal dengan ting­kah­nya saat berjoged. Dia datang membawa motornya dan menunjuk orang dengan tangan kiri. Setelah memukul orang di bawah panggung, dia naik ke panggung dan men­dorong badan saya.
“Saya tidak senang, masa saya dibilang ’Frengki tengkak’, sehingga saya pukul dia, dan dia membalas. Kemudian teman saya yang melihat ikut mengha­jarnya, untung ada anggota Intel polisi  di sana. Kalau tidak, mungkin dia sudah mati,” kata Frengki kepada petugas
Sementara, Kojek sendiri mengaku pada saat kejadian tersebut Frengki tanpa mena­nya langsung menghajarnya dengan celurit. Padahal saat itu, dia sedang asyik menik­mati musik dan berjoged ria. Karena merasa terancam, makanya dia pun membalas serangan Frengki.
“Saya tidak terima lah dihajar seperti itu, masa tidak salah apa-apa saya dihajar,” ucap Kojek kepada penyidik Polsekta Nanggalo.
Sementara itu, Kapol­sekta Nanggalo, AKP Zulfat­mi menyebutkan, pengakuan dari Kojek adalah bohong, karena pada saat kejadian tersebut, anggotanya Aipda Naspardi yang mengamankan warga untuk tidak bertambah brutal menghajar Kojek.
“Yang menjadi pemicu masalah adalah Kojek. Dia datang dengan sepeda motor lalu menabrakkannya ke kursi yang ada di sana. Kemudian dia menantang semua orang dan mengatakan dirinya urang bagak,” kata Zulfatmi.
Sempat terjadi bacok-bacokan antara Frengki dan Kojek karena keduanya me­nyiap­kan senjata tajam. Kojek sendiri menderita luka di bagian telapak tangan sebe­lah kanan dengan 40 jahitan. Sementara Frengki mende­rita 12 jahitan di tangan, dan Elegri juga mendapat 40 jahitan di bagian telapak kanan sebelah kiri dan jari manis sebelah kanan.
“Keduanya saling lapor ke Mapolsek, tapi dari kete­rangan saksi mata, bisa dikatakan yang menjadi pemicu masalah ada­lah Kojek,” ujarnya.
Dalam kejadian penggero­yokan itu terjadi kemung­kinan karena dipicu masalah dendam lama. Sebelumnya, Kojek yang merupakan urang sumando di kawasan ter­sebut  selalu menunjukkan kalau dirinya paling bagak. Dan dua bulan yang lalu, Frengki dan Kojek juga pernah bertikai, tapi didamaikan warga.
“Mungkin ini adalah puncak kesabaran dari mere­ka, tapi yang jelas ini sudah masuk ke dalam ranah hu­kum, mereka harus bersiap menerima hukuman yang diberikan,” lanjutnya. (h/nas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar