Featured Video

Kamis, 04 April 2013

Menghidupkan Kembali Rivalitas Rossi-Lorenzo



Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta - Sebelum membicarakan kans jadi juara dunia, Yamaha harus lebih dulu memastikan hubungan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo berjalan mulus. Rivalitas antara keduanya, akankah memanas lagi kali ini?

Saat Rossi mengonfirmasi dirinya kembali memperkuat Yamaha di akhir musim lalu, banyak mata langsung tertuju pada Lorenzo. Publik menantikan bagaimana reaksi sang juara dunia terkait bakal dirinya bakal kembali berada satu tim dengan The Doctor.

Pencinta MotoGP masih ingat bagaimana panasnya perseteruan pebalap Spanyol dan rider asal Italia itu tiga tahun lalu. Rivalitas yang dimulai saat Yamaha memutuskan mengontrak Lorenzo di musim 2008.

Lorenzo yang saat itu berstatus juara dunia dua kali di kelas 250 cc langsung menyita perhatian dan dapat banyak sanjungan. Dia memang tampil sangat gemilang di awal musim itu dengan dua kali naik podium dan meraih satu kemenangan di tiga race pertamanya bersama Yamaha.

Sejak saat itu Rossi pun mulai terusik. Punya peran besar dalam mengembangkan motor Yamaha dan membantu tim Jepang tersebut meraih gelar juara dunia 2004 dan 2005, Rossi merasa dirinya layak dapat prioritas dibanding si anak baru. Maka dimulailah tiga musim penuh perseteruan antara dua pebalap satu tim itu.

Garasi Yamaha terpecah dengan kubu Rossi dan Lorenzo sama-sama menolak berbagi data balapan. Di beberapa kesempatan balapan, keduanya berulang kali terlibat duel panas di atas lintasan. Kondisi tersebut akhirnya memuncak saat Rossi memberi ultimatum untuk memilih Lorenzo atau dirinya, yang kemudian berakhir dengan kepindahan Rossi ke Ducati.

Rossi kini kembali ke Yamaha, tim di mana Lorenzo menjadi pebalap utama karena dia adalah juara dunia musim lalu. Kali ini kubu Yamaha percaya kalau perseteruan antara kedua pebalap itu tak akan sampai meletup seperti terjadi sebelumnya. Relasi Rossi dan Lorenzo diyakini sudah jauh lebih baik.

"Keduanya punya momen yang benar-benar berbeda di kariernya masing-masing. Tiga tahun lalu, ada tensi yang cukup tinggi, tapi kali ini mereka saling menerima dengan sangat baik. Vale masih sangat cepat dan Jorge menyadari kalau rekannya adalah juara dunia sembilan kali, jadi dia harus mengalahkannya," ungkap tim manajer Yamaha Wilco Zeelenberg pada BBC Sport.

"Sebelumnya, Jorge datang sebagai pebalap muda. Tapi kini dia adalah juara dunia dua kali di MotoGP. Valentino juga menerima kalau Lorenzo adalah pebalap yang cepat dan juga juara dunia. Itu perbedaan besar dibanding 2010," lanjut Zeelenberg.

Sejauh ini, dari beberapa tes pra musim yang sudah digelar, hubungan Rossi dengan Lorenzo memang terlihat tanpa masalah. Meski belum terlihat sebagai sahabat, keduanya disebutkan sudah mulai membangun relasi yang sehat dengan didasari saling menghormati dan saling menguntungkan.

"Saya pikir tak ada perbedaan besar antara Valentino dan Jorge dalam gaya membalap. Kadang benturan terjadi karena Jorge sangat mulus dan cepat di tikungan sementara Rossi sangat kuat dalam braking areadan saat melakukan blocking, juga dalam memanfaatkan momen-moment di akhir balapan.

"Itu bisa memunculkan masalah, tapi saya pikir mereka kini sudah cukup dewasa untuk menyadari kalau yang terpenting adalah menjaga kepala mereka tetap memandang ke depan. Tapi tentu saja mereka berdua ingin menang," papar Zeelenberg lagi.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar