Featured Video

Sabtu, 06 Juli 2013

Semen Padang Hospital Jangan Bedakan Pasien


Meski dilengkapi dengan peralatan canggih dan gedung yang megah, rumah sakit harus memiliki pelayanan yang baik. Selain itu jangan bedakan pasien miskin dengan pasien yang berada.

Hal itu dipesankan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada grand opening Semen Padang Hospital (SPH), Jumat (5/7). Menurutnya, kebutuhan rumah sakit sangat tinggi di Sumbar. Rata-rata tiap tahunnya masyarakat Sumbar berobat ke Malaysia dan Singapura mencapai 8.000 orang.

“Saya harap kehadiran Semen Padang Hospital dapat membantu masyarakat, terutama masyarakat dengan layanan jaminan kesehatan seperti Jamkesmas dan Jamkesda,” sebut Irwan.
Sekarang masyarakat Sumbar yang tercover dalam program Jamkesmas dan Jamkesda hanya 78 persen. Diharapkan pada 2014 akan menjadi 100 persen. Dengan banyaknya rumah sakit akan dapat menampung pelayanan terhadap masyarakat Sumbar dalam jaminan kesehatan tersebut.
Dikatakannya, Semen Padang Hopital dapat mengurangi minat pasien ke berobat ke luar negeri. Jika perlu, Semen Padang Hospital dapat menarik pasien dari provinsi lain di Sumatra untuk berobat ke Padang.
Sementara itu, Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan Semen Padang Hospital tidak akan kalah dibanding dengan rumah sakit di luar negeri. Jika dibanding dengan rumah sakit Pertamina, Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit yang terbaik di Indonesia milik BUMN.
Dengan gedung megah dan fasilitas canggih, rumah sakit itu nantinya harus diiringi dengan pelayan yang sama dengan rumah sakit di luar negeri. Karena yang penting adalah pelayanan.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT Semen Indonesia, Tbk Dwi Soejipto mengaku sangat mensuport kehadiran Semen Padang Hospital. Sehingga diharapkan menjadi bagian program perusahaan untuk membantu masyarakat. “Kita tetap mendukung kehadiran rumah sakit ini,” ujar Dwi.
Sedangkan Komisaris Utama PT Semen Padang, Muzani Syukur menekankan, rumah sakit itu nantinya jangan membeda-bedakan pasien. Semua masyarakat yang berobat harus mendapatkan pelayanan yang sama di rumah sakit tersebut.
“Jangan nanti terkesan rumah sakit ini hanya untuk kalangan menengah ke atas, sehingga orang miskin tidak dapat berobat,” tegasnya.
Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan, Prof. Akmal Taher mengatakan kedepan rumah sakit dituntut untuk menyediakan tempat tidur kelas III, 10-25 persen lebih banyak. Karena kedepan jaminan kesehatan masyarakat di Indonesia akan dikelola oleh satu badan. Pemerintah sudah memutuskan untuk menjadikan PT Askes sebagai badan pengelola jaminan kesehatan.
“Dengan hadirnya rumah sakit lebih banyak akan lebih baik, sehingga nantinya dapat melayani semua masyarakat,”ujarnya.
Direktur Utama PT Semen Padang, Munadi Arifin memaparkan, SPH memiliki banyak keunggulan, di antaranya, berlokasi di tempat yang strategis di sebelah Timur Kota Padang, menempati lahan seluas lebih kurang 2 Ha, dengan luas bangunan 19.600 m2. Bangunan Semen Padang Hospital terdiri dari 6 lantai dan 1 lantai semi basement. Untuk arsitektur gedung menggunakan konsep green hospital, yang dirancang untuk mengurangi penggunaan energi.
Pelayanan di Semen Padang Hospital dikelola menggunakan manajemen rumah sakit modern, dengan jam operasional yang lebih panjang. Pelayanan kesehatan UGD, radiologi, dan farmasi berlangsung selama 24 jam serta 22 ruang poliklinik yang buka setiap hari dari jam 08.00-21.00 temasuk di hari Minggu.
SPH memiliki dokter Spesialis yang lengkap dengan jumlah lebih kurang 60 dokter, terdiri dari beberapa spesialisasi dan sub spesialisasi yang berpraktek di poliklinik sesuai dengan jadwal. Pengaturan jadwal praktek dilakukan dengan menggunakan sistem slot, sehingga waktu tunggu lebih cepat dan konsultasi antar dokter spesialis lebih mudah dilakukan.
SPH memiliki alat-alat yang lengkap dan canggih, seperti alat bedah minimal invasive, laparoscopy, untuk memenuhi kebutuhan akan tindakan pembedahan dengan luka minimal dan waktu sembuh yang lebih cepat. MRI 1,5 Tesla, CT-Scan 64 Slices, USG 4D, Digital Mammography, Treadmill, EEG 64 Channel, dan ICU dengan 5 buah ventilator.
Untuk kenyamanan pasien yang dirawat di SPH, tersedia sebanyak 161 bed rawat inap yang terdiri dari 5 kelas, yaitu kelas 3, kelas 2, kelas 1, Kelas VIP, dan Kelas VVIP. Semua kelas rawat inap dilengkapi dengan AC, kamar mandi dalam dan TV untuk kenyamanan pasien.
“Keunggulan lain adalah, SPH sangat berorientasi pada pelayanan. SPH telah mengadakan pelatihan Service from heart bekerjasama dengan ESQ yang diikuti oleh seluruh karyawan dan dokter spesialis,”ungkapnya. 

S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar