Featured Video

Senin, 12 Agustus 2013

PELAJAR SOLOK TENGGELAM DI PADANG

 Kawa­san objek wisata Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Sela­tan, Kota Padang membawa bencana, Sabtu (10/8) sekitar pukul 13.15 WIB. Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Cupak Kabupaten Solok, Rah­mat Hidayat (14) diseret ombak.

Akibat kejadian tersebut Tim SAR, BPBD dan Damkar Kota Padang, Basarnas Kota Padang, serta PMI  Cabang Padang berusaha melakukan pencarian dengan menurunkan tiga perahu karet dan speed boad.
Namun, dalam pencarian siswa yang baru duduk di kelas III SMP tidak membuahkan hasil dalam pencarian di kawasan Pulau Pisang, sehingga dilakukan pencarian keesokan harinya. Akan tetapi, Rahmat ditemukan oleh warga di Pulau Pisang, Minggu (11/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di Cupak, Kabupaten Solok.
Imam (23), warga setempat mengatakan, bahwa jenazah korban telah dibawa ke kampung halamannya diiringi oleh ke­luarganya untuk segera dima­kamkan. Mulanya, saat warga bersama relawan yang standby di lokasi wisata tersebut melihat jenazah korban tersangkut di karang berpasir tidak jauh dari Pulau Pisang, Pantai Air Manis.
“Korban ditemukan tersang­kut di karang, karena pada saat itu air laut sedang surut. Warga dan relawan tengah mengitari bibir pantai mengetahui ada mayat. Kemudian diangkat dan ternyata mayat seorang anak kecil yang hanyut itu, keluarga korban pun tidak menunggu lama lalu membawanya ke solok,” kata Imam, Minggu (11/8).
Menurut Kabid BPBD&PK Padang Edi Asri mengatakan, jasad korban ditemukan warga setempat di sekitar pesisir pantai Pulau Pisang. Mengetahui hal itu, warga membawa jenazah ke daratan.
Saat ditemukan, posisi kor­ban dalam keadaan telungkup dikarang, dan jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka sejam setelah ditemukan. “Keluarga yang sempat menginap disalah satu rumah warga setem­pat telah membawa jenazah korban ke kampung halaman untuk segera dimakamkan,” ujarnya.
Sebelum kejadian tersebut, dikatakan Edi, saat itu korban tengah mandi-mandi di lokasi kejadian. Saat korban tengah asyik mandi-mandi datang ge­lombang besar dan menyeret korban ke tengah.
Teman-teman korban yang melihat peristiwa tersebut, berusaha menyelamatkan kor­ban, namun tidak bisa disela­matkan. Setelah mengetahui peristiwa tersebut, para wisata­wan yang berkunjung dan tengah berenang di arahkan untuk naik ke darat. Sebab, ombak di kawasan objek wisata tersebut masih tinggi.
“Setelah kami mendapatkan laporan adanya warga yang terseret arus, kami langsung mendatangi lokasi kejadian. Sesampai disana, tim gabungan  melakukan pencarian hingga ke Pulau Pisang,” ujarnya, kemarin (11/8).
Dijelaskannya, biasanya menjadi korban hanyut di pantai pada umumnya wisatawan. Sebab, wisatawan tidak menge­tahui medan dan gelombang besar yang datang tiba-tiba. “Pada tahun kemarin, yang menjadi korban terseret gelom­bang di pantai juga merupakan wisatawan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pihaknya mengimbau kepada para pengun­jung yang berwisata ke pantai air manis untuk berhati-hati dan tetap mengawasi anak-anak pada saat bermain di bibir pantai. Sebab, kondisi cuaca dan gelombang air laut sulit dipre­diksi, dan kemudian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Peristiwa seperti ini menurut Kepala BPBD Kota Padang Budi Erwanto sudah merupakan peristiwa berulang dimana kehati-hatian dan kewaspadaaan pada saat berwisata di pantai terbaikan oleh pengunjung.
Karena itu, BPBD berkali-kali sudah menyampaikan imbauan kepada warga yang hendak ber­wi­sata di pantai untuk mem­berha­tikan keselamatan diri.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar