Featured Video

Minggu, 01 Desember 2013

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand-Photo

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Seorang massa anti-pemerintah menyerang bis yang diduga ditumpangi oleh massa pro-pemerintah di Bangkok,Thailand (30/11). Sejumlah massa anti-pemerintahan menyerang orang-orang berkaus merah massa pendukung PM Yingluck Shinawatra dan terjadi aksi kekerasan pertama pada krisis politik yang terjadi di negara ini. (AP Photo/Wason Wanichakorn)


Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Seorang wanita ketakutan saat massa anti-pemerintah menyerang bis yang melintasi stadion tempat berkumpulnya massa kaus merah pendukung pemerintahan di Bangkok, Thailand (30/11). Suasana tegang menimbulkan kekerasan saat massa anti pemerintahan berupaya menduduki kantor PM Yingluck Shinawatra. REUTERS/Damir Sagolj

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Sebuah taksi diserang warga anti-pemerintah saat massa pendukung pemerintah berkumpul di sebuah stadion di Bangkok (30/11). Mulai berkumpulnya massa pendukung PM Yingluck Shinawatra menimbulkan aksi anarkis pertama sejak gelombang aksi mulai dilancarkan sejak awal November. REUTERS/Kerek Wongsa

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Seorang pria berkaus merah diserang sejumlah massa anti-pemerintah tak jauh dari stadion tempat berkumpulnya para pendukung pemerintah di Bangkok (30/11). REUTERS/Damir Sagolj

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Sejumlah pendemo anti pemerintah berusaha menyingkirkan barikade yang menghalangi jalan menuju kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra di Bangkok (30/11). Massa bergerak untuk menduduki kantor PM Yingluck untuk menjatuhkannya dari pemerintahan karena dinilai masih berkaitan dengan mantan PM Thailand yang kini jadi buronan, Thaksin Shinawatra. REUTERS/Dylan Martinez

Aksi Kekerasan Mulai Meletus di Bangkok, Thailand
Seorang pendemo anti pemerintah menutupi wajahnya dengan kain sewarna dengan bendera Thailand saat beristirahat usat menyingkirkan barikade di depan kantor PM Yingluck di Bangkok (30/11). REUTERS/Dylan Martinez

s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar