Featured Video

Jumat, 18 April 2014

LISTRIK SUMBAR PADAM BERGILIR 2 BULAN

PLN kembali melakukan pemadaman listrik secara bergilir di Sumbar. Kali ini akan berlangsung selama dua bulan.
PADANG, HALUAN — PT PLN Wilayah Sumatera Barat kem­bali akan memberlakukan pe­madaman bergilir mulai 19 April hingga 19 Juni 2014 men­da­tang di seluruh wilayah Sum­bar. Ini dilakukan terkait per­bai­kan dan pemeliharaan Pem­bang­kit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin 1 yang harus tu­run mesin (mayor overhoul/MO).

General Manager PLN Sum­bar, Wasito Adi mengatakan saat ini PLTU Ombilin 1 memang harus diperbaiki, karena tiba masa untuk turun mesin. Jika tetap dipaksakan beroperasi akibatnya akan sangat fatal.  “Memang sudah waktunya untuk turun mesin,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di kantor PLN Wilayah Sumbar di Padang, Rabu (16/4).
Dia menambahkan peme­liharaan tersebut bisa saja ditunda, namun dalam perkem­bangan terakhirnya ada kondisi yang tidak memungkinkan penundaan pemeliharaan ini sebab pada mesin generator ditemukan masalah seperti vibrasi atau getaran yang cukup parah.
Dampak tidak beroperasinya PLTU Ombilin 1 yang meng­hasilkan daya sebesar 85 MW ini adalah defisit daya untuk wilayah Sumatera bagian tengah (Sumbagteng). Sementara di waktu yang berdekatan PLTU Teluk Sirih 1 (95 MW) juga akan dinonfungsikan pada 23 hingga 29 April 2014 setelah melewati masa performance test dan akan diserahterimakan operasionalnya ke PLN. Akibatnya defisit daya semakin bertambah menjadi 180 MW. Namun demikian, khusus untuk PLTU Teluk Sirih 1, PLN Sumbar akan berupaya tidak me­nonfungsikannya sebelum PLTU Teluk Sirih 2 bisa berproduksi.
Cadangan yang sedikit dan defisit daya dengan rataan 144 MW untuk Sumbagteng setiap harinya membuat manajemen PLN perlu memutuskan untuk mem­berlakukan pemadaman bergilir. Secara garis besarnya wilayah Sumbar sendiri memer­lukan daya sebesar 470 MW. Dengan defisit ini membuat pemakaian harus dibagi agar seimbang dan men­dapat daya secara merata di wilayah Sumbag­teng.
Dalam metode pemadamannya, masing-masing wilayah di Suma­tera Barat akan mendapatkan jatah kuota pemadaman hari itu dari pengatur beban Pemeliharaan Transmisi pada Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS).
Selanjutnya pemadaman akan dilaksanakan pada jam-jam beban puncak pemakaian daya dengan dua tahap yaitu tahap satu pada pukul 17.00 sampai 20.00 WIB dan tahap dua pukul 20.00 sampai 23.00 WIB. Akan tetapi jika sebelum jam tersebut kondisi beban sudah turun maka waktu pemadaman bisa dikurangi.
Guna menghindari pemada­man yang lebih besar, PLN mengimbau pelanggan PLN Sumbar yang jumlahnya 1,2 juta pelanggan agar menghemat pemakaian listrik di sepanjang hari dengan mematikan peralatan yang tidak dipakai dan mengu­rangi pemakaian 50 watt setiap pelanggan pada saat beban puncak.
Wasito juga menjelaskan bahwa di beberapa tempat tertentu seperti rumah sakit dan bandara bisa saja tidak terkena dampak pemadaman bergilir ini karena menyangkut kepentingan orang banyak. “Beruntunglah warga yang tinggal dekat rumah sakit,” sebutnya.
Beban puncak pemakaian listrik Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) 1.227 MW  untuk hari Senin sampai dengan Jumat. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu beban puncaknya sekitar 1.141 MW. s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar