Featured Video

Sabtu, 30 Agustus 2014

Indonesia Hanya Sisakan Tommy Sugiarto di Kejuaraan Dunia


Indonesia Hanya Sisakan Tommy Sugiarto di Kejuaraan Dunia
Pebulutangkis Indonesia, Tommy Sugiarto, mengembalikan bola pebulutangkis Hong Kong, Yun Hu, di putaran ketiga kejuaraan dunia bulutangkis di Copenhagen, Denmark, Kamis (28/8).

Indonesia hanya menyisakan satu orang wakilnya di babak semifinal BWF Badminton World Championship 2014 di Kopenhagen, Denmark. Satu wakil tersebut adalah Tommy Sugiarto di sektor tunggal putra. Sedangkan empat wakil Indonesia lainnya kalah di babak perempat final ini.
Wakil Indonesia pertama yang bermain yaitu pasangan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris yang telah mengalahkan pasangan ganda terkuat dunia asal Cina, Bao Yixin/Tan Jinhua di babak sebelumnya. Anggia/Della kalah dari pasangan Cina lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei dengan 12-21 dan 15-21.
Kemudian satu-satunya tunggal putra Indonesia yang turun di Kejuaraan Dunia tahun ini, Tommy Sugiarto berhasil mengalahkan 'pembunuh pemain unggulan' dari Belanda, Eric Pang. Meski keduanya sama-sama memiliki tipe bermain rally, Tommy lebih tenang dan dapat memenangkan pertandingan dengan 22-20 dan 21-19.
Di babak semifinal, Tommy akan melawan pemain Cina berperingkat 2 dunia, Chen Long untuk memperebutkan tempat ke final. Sedangkan di babak semifinal lainnya, pemain nomor 1 dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei akan melawan pemain tuan rumah, Victor Axelsen.
Kemenangan ini tidak diikuti pasangan ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang gagal membendung kekuatan pasangan Jepang, Reika Kakiwa/Miyuki Maeda dengan 19-21 dan 13-21. Kekalahan juga dialami pasangan ganda putra Angga Pratama, Ryan Agung Saputra yang dikalahkan pasangan Korea Selatan, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, 14-21 dan 13-21.
Kekalahan terakhir terjadi pada wakil terakhir Indonesia yaitu Praveen Jordan/Debby Susanto yang dimainkan di partai terakhir melawan pasangan ganda campuran andalan tuan rumah yaitu Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Pada awal-awal gim pertama, Praveen/Debby belum menemukan permainan terbaiknya. Pasangan baru Pelatnas ini malah kerap melakukan kesalahan sendiri dan terus tertekan oleh serangan-serangan Fischer/Pedersen. Praveen/Debby kalah 12-21 di gim pertama.
Pada gim kedua, Praveen/Debby meminimalisasi kesalahan dan memperbaiki pola serangannya. Meski tertinggal cukup jauh dalam perolehan poin, secara perlahan Praveen/Debby berhasil menyamakan skor dengan 18-18.
Fischer/Pedersen meraih match point terlebih dahulu dengan 19-20, namun Praveen/Debby berhasil memaksakan deuce, 20-20 dan merebut gim kedua dengan 22-20. Pertandingan pun berjalan dengan rubber game.
Pada gim ketiga, saling menyusul poin terjadi antar kedua pasangan. Fischer/Pedersen unggul 8-11 pada paruh gim yang menentukan ini. Namun Praveen/Debby sempat menyamakan poin dan bahkan berbalik unggul menjadi 16-14.
Pengalaman Fischer/Pedersen yang jauh lebih banyak dari pasangan muda Indonesia ini membuatnya lebih tenang dalam mencuri poin dan kemudian memenangkan pertandingan dengan 18-21. Rekor pertemuan pun menjadi 0-3 dengan semua kemenangan di tangan pasangan Denmark.r

Tidak ada komentar:

Posting Komentar