Featured Video

Sabtu, 23 Agustus 2014

"Mengenali Orang di Video Pemenggalan Wartawan Amerika, Laporlah ke Polisi"


YouTube
Wartawan AS James Foley dengan eskekutornya yang bertopeng. Foley telah hilang sejak dia ditangkap di Suriah pada November 2012. Namun sebuah video terbaru yang dirilis ISIS menunjukkan Foley dipenggal setelah Presiden Obama memerintahkan serangan udara terhadap posisi kelompok militan itu di Irak utara pada awal Agustus ini.
 Para pemimpin Muslim di Inggris mendesak masyarakat untuk menghubungi polisi jika mereka tahu identitas anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beraksen London yang ada di video pemenggalan wartawan Amerika.

"Kami mengutuk kekerasan psikopat (oleh ISIS), apakah itu pada minoritas, penduduk sipil, atau sesama Muslim," kata Dewan Muslim Inggris dalam sebuah pernyataan, Jumat (22/8/2014).

Dewan Muslim Inggris adalah payung Muslim terbesar di Inggris. Mereka juga menentang dugaan penyusupan racun ekstremisme ke dalam komunitas mereka.

"Kami terkejut dengan pembunuhan mengerikan atas James Foley, seorang wartawan yang awalnya pergi ke daerah untuk mengekspos pelanggaran HAM oleh rezim Suriah," lanjut pernyatan itu.

Penasihat dewan, Iqbal Sacranie, seperti dikutip dari London Evening Standardmenyampaikan permintaan kepada orang-orang yang mengenali anggota ISIS tersebut untuk melapor ke polisi.

Pada Rabu (20/8/2014), Perdana Menteri David Cameron menduga orang yang terekam berbicara dengan aksen Inggris dalam video itu adalah salah satu dari ratusan warga negaranya yang bergabung ke kelompok perlawanan di Suriah.

Seorang analis keamanan Eropa mengatakan bahwa aksen anggota ISIS dalam video pemenggalan Foley tersebut beraksen London. Aksen ini memunculkan dugaan orang tersebut pernah tinggal di Inggris untuk waktu lama.

Guardian mengatakan seorang mantan sandera di Suriah telah mengidentifikasi lelaki beraksen London itu sebagai pemimpin dari tiga warga negara Inggris yang mengawal orang-orang asing di Raqqa, di wilayah timur Suriah.

"Tampaknya mereka bertiga dipanggil dengan memakai nama personel The Beatles, (yaitu) John, Paul, dan Ringo. Ada laporan mengatakan mereka telah berlaku brutal kepada para sanderanya," tulis BBC.k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar