Featured Video

Senin, 13 Juni 2011

Tour de Singkarak 2011 Usai


Senin, 13 Juni 2011

Senin, 13 Juni 2011
Tour de Singkarak 2011 Usai
Zargari tak Tertandingi
YUNI

solok - SINGGALANG Ketangguhan Amir Zargari, pebalap Iran dalam iven balap sepeda Tour de Singkarak 2011 tak tertandingi. Dia berhasil merebut gelar juara umum dari 120 orang peserta yang berlomba dalam iven yang berlangsung sejak 6 Juni lalu. Tak hanya itu, pebalap Iran juga berhasil merebut gelar juara grup.
Amir sampai etape VII B yang berakhir di dermaga Danau Singkarak, Minggu (12/6) membukukan catatan waktu 17.52.01. Dia hanya terpaut 00.16 detik dari rekan se negaranya, Rahim Emami dan 01.42 dari Golakhour Pourseyedi yang juga berasal dari Iran.
Ketangguhan Amir, pebalap Azad University (IUA) memang sudah dapat diprediksi. Sejak merebut gelar juara etape II yang finis di Pantai Gandoriah, Pariaman, dia terus memimpin perolehan poin, bonus dan mencatat waktu tercepat. Di setiap stage, Yellow Jersey atau jaket tertinggi dalam iven balap sepeda ini tak pernah berpindah. Dia selalu saja naik podium juara.

Seolah membagi kemenangan, Amir sampai stage terakhir kemarin tak lagi menjadi raja tanjakan. Dia kalah poin dari dua rekan senegaranya, Golakhour Pourseyedi (45 poin) dan Rahim Emami (44 poin), sehingga Golakhour-lah yang berhak atas Red Polkadot Jersey.
Tak hanya itu, untuk kategori grup atau tim, IUA juga mencatat waktu tercepat. Tim Pelatnas Sea Games, Prima Utama harus puas di tempat ketiga, setelah Team Hongkong-China yang hanya terpaut 32.55 dari tim Iran yang melaju lebih cepat.
Pada iven balap sepeda yang berjarak 740 km tersebut, ketangguhan Jang Chan Jae di lintasan sprint juga tak tertandingi. Green Jersey sebagai juara sprint tak pernah berpindah lagi dari badan pebalap asal Korea tersebut. Ia berhasil mengumpulkan 18 poin. Posisinya dibayangi Herwin Jaya dan Projo Wiseso, dua pebalap Indonesia. Sayang keduanya kalah poin dari pebalap yang berada di bawah naungan Terengganu Pro asia Cycling Team, Malaysia.
Di stage VII B yang star di Danau Kembar tersebut, Jang yang dalam setiap finis stage selalu dikerubuti fans-nya, juga pacah talua dengan menjuarai balapan sepanjang 70,8 km itu. Dia unggul dari Projo Wiseso, pebalap United Bike Kencana, Malang dan Shih Hsin Hsiao dari Action Cycling Team, Chinese Taipe.
Indonesia
Sementara, Agung Alisyahbana, pebalap dari Prima Utama-Pelatnas Sea Games yang diharapkan bisa membukukan kemenangan atas pebalap asing, baru mampu menjuarai kelas individu Indonesia. Dia menjadi pebalap tercepat dari 55 pebalap Indonesia dan berhak red and white jersey atau jaket merah putih. Posisi Agung hanya terpaut 45 detik dari rekan satu timnya, Hari Fitrianto dan 02.54 dari Projo Waseso, pebalap UBK.
Pada sesi jumpa pers, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar RI, Sapta Nirwandar menyebutkan, Tour de Singkarak tak akan berubah nama. “Singkarak itu ikon-nya. Tak mungkin berubah lagi,” tegasnya.

Rute ditambah
Ke depan, iven balap sepeda ini bisa saja dilepaskan ke daerah. Tentunya tergantung kesiapan. Sejauh ini pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik. Namun demikian diharapkan dapat ditingkatkan. Apalagi di tahun depan, direncanakan akan dilakukan penambahan stage atau rute. Bupati Agam sebelumnya, Indra Catri malah akan mengusulkan Jalan Sicincin Malalak masuk ke dalam TdS. Begitu juga Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan, Syamsul Rahim yang kemarin menambah bonus sampai Rp75 juta.
Gubernur Sumbar, H. Irwan Prayitno sangat berterimakasih atas penyelenggaraan TdS. Dia berharap kab/kota ke depan dapat memberikan yang terbaik. Soal rute ini, gubernur pada pembukaan TdS 6 Juni lalu juga menyebutkan, antusiasme daerah menyambut TdS. Pesisir Selatan bahkan telah mengusulkan sejak dimulainya TdS tiga tahun lalu. (*)
Zargari tak Tertandingi
YUNI

solok - SINGGALANG Ketangguhan Amir Zargari, pebalap Iran dalam iven balap sepeda Tour de Singkarak 2011 tak tertandingi. Dia berhasil merebut gelar juara umum dari 120 orang peserta yang berlomba dalam iven yang berlangsung sejak 6 Juni lalu. Tak hanya itu, pebalap Iran juga berhasil merebut gelar juara grup.
Amir sampai etape VII B yang berakhir di dermaga Danau Singkarak, Minggu (12/6) membukukan catatan waktu 17.52.01. Dia hanya terpaut 00.16 detik dari rekan se negaranya, Rahim Emami dan 01.42 dari Golakhour Pourseyedi yang juga berasal dari Iran.
Ketangguhan Amir, pebalap Azad University (IUA) memang sudah dapat diprediksi. Sejak merebut gelar juara etape II yang finis di Pantai Gandoriah, Pariaman, dia terus memimpin perolehan poin, bonus dan mencatat waktu tercepat. Di setiap stage, Yellow Jersey atau jaket tertinggi dalam iven balap sepeda ini tak pernah berpindah. Dia selalu saja naik podium juara.
Seolah membagi kemenangan, Amir sampai stage terakhir kemarin tak lagi menjadi raja tanjakan. Dia kalah poin dari dua rekan senegaranya, Golakhour Pourseyedi (45 poin) dan Rahim Emami (44 poin), sehingga Golakhour-lah yang berhak atas Red Polkadot Jersey.
Tak hanya itu, untuk kategori grup atau tim, IUA juga mencatat waktu tercepat. Tim Pelatnas Sea Games, Prima Utama harus puas di tempat ketiga, setelah Team Hongkong-China yang hanya terpaut 32.55 dari tim Iran yang melaju lebih cepat.
Pada iven balap sepeda yang berjarak 740 km tersebut, ketangguhan Jang Chan Jae di lintasan sprint juga tak tertandingi. Green Jersey sebagai juara sprint tak pernah berpindah lagi dari badan pebalap asal Korea tersebut. Ia berhasil mengumpulkan 18 poin. Posisinya dibayangi Herwin Jaya dan Projo Wiseso, dua pebalap Indonesia. Sayang keduanya kalah poin dari pebalap yang berada di bawah naungan Terengganu Pro asia Cycling Team, Malaysia.
Di stage VII B yang star di Danau Kembar tersebut, Jang yang dalam setiap finis stage selalu dikerubuti fans-nya, juga pacah talua dengan menjuarai balapan sepanjang 70,8 km itu. Dia unggul dari Projo Wiseso, pebalap United Bike Kencana, Malang dan Shih Hsin Hsiao dari Action Cycling Team, Chinese Taipe.
Indonesia
Sementara, Agung Alisyahbana, pebalap dari Prima Utama-Pelatnas Sea Games yang diharapkan bisa membukukan kemenangan atas pebalap asing, baru mampu menjuarai kelas individu Indonesia. Dia menjadi pebalap tercepat dari 55 pebalap Indonesia dan berhak red and white jersey atau jaket merah putih. Posisi Agung hanya terpaut 45 detik dari rekan satu timnya, Hari Fitrianto dan 02.54 dari Projo Waseso, pebalap UBK.
Pada sesi jumpa pers, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar RI, Sapta Nirwandar menyebutkan, Tour de Singkarak tak akan berubah nama. “Singkarak itu ikon-nya. Tak mungkin berubah lagi,” tegasnya.

Rute ditambah
Ke depan, iven balap sepeda ini bisa saja dilepaskan ke daerah. Tentunya tergantung kesiapan. Sejauh ini pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik. Namun demikian diharapkan dapat ditingkatkan. Apalagi di tahun depan, direncanakan akan dilakukan penambahan stage atau rute. Bupati Agam sebelumnya, Indra Catri malah akan mengusulkan Jalan Sicincin Malalak masuk ke dalam TdS. Begitu juga Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan, Syamsul Rahim yang kemarin menambah bonus sampai Rp75 juta.
Gubernur Sumbar, H. Irwan Prayitno sangat berterimakasih atas penyelenggaraan TdS. Dia berharap kab/kota ke depan dapat memberikan yang terbaik. Soal rute ini, gubernur pada pembukaan TdS 6 Juni lalu juga menyebutkan, antusiasme daerah menyambut TdS. Pesisir Selatan bahkan telah mengusulkan sejak dimulainya TdS tiga tahun lalu. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar