Featured Video

Senin, 18 Juli 2011

HARAPAN MUHAMMADIYAH


Semoga Awal Puasa Sama dengan Pemerintah
Padang - Singgalang Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, H. Dasril Ilyas, berharap tidak hanya awal puasa saja yang sama dengan pemerintah, tapi juga awal Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Soalnya, ada sinyal Idul Fitri akan berbeda tahun ini.
Menurut Dasril, Muhammadiyah tetap berpegang pada metode hisab, karena hanya dengan inilah kalender Islam atau hijriyah bisa ditetapkan. Jika mengandalkan rukyat, maka kalender tidak akan biasa dibuat permanen dalam satu tahun. Apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang, metode rukyat bisa dilakukan tidak hanya dengan mata telanjang.
“Sosialisasi imsakiyah akan dilakukan di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang, dengan menggelar spanduk terbesar di dunia. Karena sampai sekarang baru Muhammadiyah Sumbar yang berani membuat spanduk imsakiyah sebesar itu,” kata Dasril kepada para peserta lounching imsakiyah Ramadhan 1432 H dan Gerakan Wakaf Uang di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sawahan Padang, Sabtu (16/7).
Dikatakannya, jika nantinya memang harus berbeda Idul Fitrinya, maka diharapkan saling hormat menghormati.
Terkait Gerakan Wakaf Uang, Muhammadiyah akan segera membentuk kantor sampai di semua cabang Muhammadiyah. Diharapkan dengan adanya kantor, gerakan wakaf uang jadi maksimal.
Sementara mewakili Kakanwil Kemenag Sumbar, M. Rifki mengatakannya, Kemenag sangat mengapresiasi pencerahan yang dilakukan Muhammadiyah. Diharapkan bisa menjadi pengumpulan dana abadi umat di masa depan.
“Muhammadiyah akan menjadi teladan bagi umat Islam lainnya, akan dahsyatnya wakaf uang ini. Maka dari itu, kelolalah dengan penuh profesional dan amanah, transparan, sehingga makin banyak masyarakat yang percaya,” katanya.
Sedangkan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar mengatakan, Gerakan Wakaf Uang hanya ada di Muhammadiyah Sumbar saja. Jika sukses, maka akan ditiru oleh semua PWM seluruh Indonesia.
Terkait masalah hisab dan rukyat, sayang sekali hanya terfokus pada awal Ramadhan, awal Syawal, dan Idul Adha saja. Padahal dalam Islam, ada amalan sunnah lainnya yang membutuhkan tanggal yang tepat.
“Umat Islam disunnahkan puasa pertengahan bulan yakni tiap tanggal 13, 14 dan 15 di bulan-bulan hijriah. Kalau tidak penanggalan yang tepat, bisa harinya kecepatan atau malah terlambat sama sekali,” katanya.
Selain itu, juga ada puasa Arafah dan lainnya. Makanya, metode hisab dengan perhitungan matematika yang jelas, bisa menentukan umur perjalanan bulan dan kapan hilal pertama muncul di langit. Namun semuanya kembali pada kepahaman masing-masing, karena Allah jugalah yang maha luas ilmunya. (109)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar