Featured Video

Kamis, 25 Agustus 2011

Anton Apriyantono: Saya Tidak Disukai AS karena Apel Washington


Foto: detikcom
Ken Yunita - detikNewsJakarta - Anton Apriyantono, mantan Menteri Pertanian tertawa saat disebut oleh Amerika Serikat (AS) sebagai menteri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang gagal. Dia tidak disukai AS karena kasus flu burung dan apel Washington.

Bagi Anton, penilaian AS itu sangat tidak fair. "Penilaian itu sepertinya hanya didasarkan pada kepentingan dia saja. Jadi mungkin ada kebijakan saya yang tidak mendukung kepentingan mereka, jadi mereka menilai begitu," kata Anton.

Hal itu disampaikan Anton saat berbincang dengan detikcom, Kamis (25/8/2011). Anton merasa tidak perlu tersinggung dengan penilaian AS yang bocor melalui Wikileaks itu.

Anton bercerita, 'perang' antara dirinya dengan AS bisa jadi dimulai soal kasus flu burung. Saat itu, Anton memang tidak setuju dengan sikap AS yang sepertinya menakut-nakuti.



"Pada zaman flu burung itu saya memang menentang, tapi ternyata kan saya yang benar. Flu burung bukan kasus yang tidak akan melebar jauh asalkan dilokalisir. Dan kita nggak tinggal diam, kita lakukan langkah-langkah untuk melokalisir flu burung," kata mantan menteri dari PKS ini.

"Jadi kita ditakut-takuti sehingga kita beli stok tamiflu banyak tapi akhirnya kan nggak terpakai. Jadi mungkin waktu zaman itu ya," lanjut pria berkacamata yang hobi belanja di lapak kaki lima ini.

Selain soal flu burung, Anton merasa tidak disukai AS karena sempat melarang apel Washington masuk ke Indonesia. Saat itu, Kementerian Pertanian yang dipimpinnya memang melarang apel merah itu dijual dan dikonsumsi warga negara Indonesia.

"Karena waktu itu apel AS itu mengandung penyakit dari serangan serangga yang harusnya nggak boleh ada ternyata Apel AS itu ada. Karena itu kita larang," kata Anton.

Anton merasa tidak pernah anti Amerika. Buktinya, di era kepemimpinannya, Kementerian Pertanian justru memperbolehkan daging AS masuk ke Indonesia. Padahal sebelumnya dilarang.

"Dulu malah di era saya daging AS masuk ke Indonesia. Kenapa dia tidak puji saya? Hehehe..," kata Anton. Namun Anton merasa pujian dari AS tidak terlalu penting. Baginya, yang terpenting adalah bisa berbuat sesuatu untuk rakyat.

"Saya pernah dipuji waktu kita bisa swasembada beras padahal kita sedang krisis. Negara lain heran dalam krisis Indonesia bisa swasembada. Jadi saya kira penilaian ini hanya berdasarkan kepentingan AS saja," kata Anton sambil kembali tertawa.
(ken/asy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar