Featured Video

Minggu, 07 Agustus 2011

Gunung Marapi tak Ganas


Gunung Marapi di Sumbar tak seganas Gunung Merapi di Yokyakarta yang meletus Oktober 2010. Kendati sama-sama gunung api aktif, amukan Marapi tidak ganas. Gunung tersebut hanya batuk-batuk kecil, tidak mengeluarkan larva. Namun Gubernur Irwan Prayitno tetap mengimbau masyarakat sekitar waspada.
“Dari sembilan kali letusan, delapan kali agak keras batuknya, sekali lunak. Setiap batuk hanya mengeluarkan debu yang menyebar hingga ke pinggang gunung,” ujarnya kepada Singgalang, Jumat (5/8) di Padang.
Irwan yang didampingi Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Surya Budhi dan Ade Edward (BPBD) mengatakan, melihat sejarah dan tipikalnya, Marapi adalah gunung api aktif yang setiap batuk mengeluarkan debu. Tidak berupa larva atau debu panas yang sangat ditakuti warga yang bermukim di kaki gunung.
Dari sejarah, Marapi batuk cukup keras terjadi 1975 dengan korban jiwa 20 orang. Sejak itu, tidak ada lagi kejadian serupa, hanya batuk-batuk ringan. Kadang mengeluarkan debu, kadang-kadang tidak. Tapi sejak meletus Rabu lalu, kini sudah diam.
Terkait dengan debu yang dikeluarkan dan menutupi sebagian lahan pertanian masyarakat, sebagian besar tanaman sayuran, ditambahkan Ade, kalau debu itu lama menyelimuti lahan pertanian, bisa gagal panen. Namun untungnya, sore hingga malam, hujan turun sehingga debu-debu yang hinggap itu dibersihkan.
Mendengar penjelasan staf-nya itu, secara spontan Irwan mengucapkan Alhamdulillah. “Berkah Ramadhan,” katanya.
Untuk kesiapsiagaan menanggulangi dampak dari Gunung Marapi itu, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) dan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) telah menyiagakan posko penjagaan. Posko Penjagaan ini didirikan satu di tiap-tiap nagari di kaki Gunung Marapi.
Pembentukan posko siaga merupakan kerjasama dengan BPBD di empat daerah yang berada di lingkar Gunung Marapi. Keempat daerah itu Tanah Datar, Padang Panjang, Bukittinggi dan Agam.
Untuk memantau aktivitas Gunung Marapi itu termasuk gunung api aktif lainnya di Sumbar seperti Talang, Tandikek, Talamau dan Kerinci, Gubernur berharap ada pula tenaga ahli di bidang itu sehingga bisa diketahui perkembangan tiap detik.
Begitu pula terhadap penetapan statusnya agar lebih cepat sampai sehingga proses evakuasi berjalan sesuai dengan harapan banyak pihak.
Dia tidak ingin masyarakat Sumbar terkena dampak kerugian yang besar akibat bencana, termasuk bencana gunung meletus. (101)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar