Featured Video

Rabu, 14 Maret 2012

GEMPA TEKTONIK DAN SEKSONIK DI RANAH MINANG


Provinsi Sumatera Barat rawan terhadap gempa vulkanik maupun tektonik. Yang sangat berbahaya adalah gempa tektonik karena guncangannya lebih dahsyat mencakup daerah yang luas serta berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah pesisir barat yang berhadapan dengan Samudra Indonesia.Pusat-pusat gempa itu juga berada di wilayah Sumbar.

Pusat gempa vulkanik berada pada siklus Gunung Marapi di Agam dan Tanah Datar dan Gunung Talang di Solok. Sementara pusat gempa tektonik di wilayah Sumatera Barat siklus Kepulauan Siberut dan jalur Patahan Semangka yang membelah Pulau Sumatera.
Kerentanan terhadap gempa telah ditunjukan dengan kejadian gempa berulang-ulang. Gempa vulkanik paling dahsyat terjadi tahun 1926 di siklus Padang Panjang. Sementara gempa tektonik paling dahsyat di awal abaf ke-21 ini terjadi 30 September 2009 lalu yang membuat wilayah Sumatera Barat bagian barat babak belur, menimbulkan ratusan korban jiwa dan kerugian material dalam jumlah besar, sampai kini trauma masyarakat akibat gempa tersebut belum sepenuhnya pulih.
Prediksi para pakar bahwa akan terjadi lagi gempa dahsyat di wilayah ini masih sering muncul hingga membuat warga resah, terutama mereka yang bermukim di bibir pantai.
Karena itu pemerintah kupaten / kotapun menjalankan sejumlah program antisipasi terhadap gempa bumi. Kota Padang saja telah dilakukan beberapa kali latihah atau simulasi menghadapi gempa / tsunami, telah dibangun tower dengan teknologi pendeteksi tsunami dan jalan evakuasi, bahkan muncul pula ide untuk membangun tembok besar di sepanjang pantai padang guna mengantisipasi tsunami.
Penyebab gempa tektonik itu menurut penelitian geologis antara lain akibat pelepasan energi atau tenaga endogen yang timbul akibat pergeseran maupun tumbukan pada lempeng di perut bumi, tetapi hal itu memang serba prediktif, belum ada teknologi yang dapat mendeteksi gempa secara akurat, sehingga belum ada pula yang dapat menentukan kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
Sementara dalam pendekatan spritual gempa dan bencana ditengarai sebagai akibat dari perilaku manusia atau perbuatan manusia di permukaan bumi, baik perilaku dalam berhubungan dengan sang pencipta, dengan sesama manusia maupun dengan alam lingkungannya sendiri.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar (QS: Ar-Rum/30: 41). Karena itu agama menegaskan agar manusia selalu berada pada jalan yang benar.
Dalam rangka kembali ke jalan yang benar di satu sisi kita melihat sesuatu yang menggembirakan karena dimana-mana orang awak minang berteriak keras untuk menjalankan adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah, dimana-mana kaum hawa pakai jilbab walau ada yang dengan celana ketat, kaum adam pakai baju koko, sorban dan topi haji, wirid remaja, majelis taqlim dan kelompok pengajian semakin banyak, kultum, tabligh akbar, zikir dan doa bersama juga semakin sering, pengelolaan zakat bertahan intensif, bahkan sejumlah daerah menyatakan perang terhadap pegawainya yang tidak berzakat, sehingga gaji pegawai dipotong setiap bulan untuk zakat. Perda Pekat, pandai tulis baca Alquran, pakaian muslim dan Perda sejenisnya telah dilakukan di sejumlah daerah.
Tetapi di sisi lain kita semakin masygul melihat prilaku maupun akhlak banyak warga masyarakat termasuk akhlak mereka yang getol memakai simbol-simbol keagamaan itu.
Yang lebih memiriskan, nagari yang beradat basandi syarak syarak basandi Kitabullah ini ternyata tidak saja dilanda gempa vulkanik yang menghancurkan material, tetapi juga dilanda gempa "Seksonik" yang menghancurkan moralitas berupa perbuatan maksiat yang disebabkan energi libido seks yang tidak terkendali.
Sebagai bukti, setiap kali Satpol PP melakukan razia pekat selalu memboyong pasangan mesum illegal . Di Kota Padang sudah ada cewek yang berprofesi sebagai penari telanjang, bahkan Pak KUA yang ditugasi mengatur kehidupan beragama ikut berbuat mesum secara illegal . Sangat memalukan!
Memang untuk menyempurnakan akhlak manusia merupakan pekejaan berat, tidak cukup kalau hanya dengan membangun simbol-simbol keagamaan, yang terpenting harus dilakukan adalah pemberian contoh oleh orang yang berfungsi sebagai pagar dan tongkat untuk mengokohkan moralitas katakanlah contoh dari mereka para tokoh masyarakat, ulama, cendikiawan, petinggi birokrat, dan orang hebat lainnya. Jangan pula pagar itu makan tanaman dan tongkat membawa rebah.
Nabi Muhammad sendiri yang menjadi panutan utama umat Islam menyatakan memiliki tugas menyempurnakan akhlak, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlah manusia" kata Nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar