Featured Video

Selasa, 27 Maret 2012

Ratusan pertokoan di Medan tutup saat demo BBM Mahasiswa


Demo BBM Bentrok Sejumlah personel kepolisian mengamankan pengunjuk rasa dari Kongres Rakyat Sumatera Utara, di kawasan Bandara Polonia, Medan, Sumut, Senin (26/3). Unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut berakhir bentrok ketika demonstran berusaha masuk ke dalam bandara. (FOTO ANTARA/Irsan Mulyadi) ()

Medan  - Ratusan pertokoan di Kota Medan tutup, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di daerah itu, Senin.

Pemilik pertokoan yang tidak mau membuka usahanya itu, kemungkinan merasa takut terjadi hal-hal yang tidak diingini dilakukan para pengunjukrasa yang dalam keadaan marah dan "emosi".

Lokasi pertokoan yang kelihatan tertutup itu, yakni di Jalan Gatot Subroto, Jalan Ahmmad Yani Medan dan beberapa lokasi lainnya.

Pertokoan di Jalan Gatot Subroto Medan banyak yang tutup, karena lokasi Bundaran Majestik di daerah itu dijadikan tempat pengunjukrasa menyampaikan aspirasi dan orasi mereka.

Tempat itu (Bundaran Majestik) dijadikan para pendemo, baik mahasiswa, buruh dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Jadi, wajar pertokoan yang hanya berjarak 40 meter hingga 200 meter dari Bundaaran Majestik Medan tutup dan tidak melaksanakan aktivitas.

Kebijakan ini mereka lakukan untuk mengantisipasi dan menjaga hal-hal yang tidak diingini terjadi, saat berlangsungnya aksi demo penolakan kenaikan harga BBM tersebut.

Para pengusaha berupa toko elektronik, keramik, toko pakaian dan toko sembako, jelas tidak ingin menanggung risiko kalau terjadi keributan dan kerusuhan dilakukan pengunjukrasa.

Para pendemo yang menyampaikan orasinya di Bundaran Majestik itu, yakni mahasiswa Dharma Agung (UDA), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan kelompok mahasiswa lainnya.

Salah seorang pengusaha kedai minuman di Jalan Ahmad Yani, Menwa (47) mengatakan, dirinya terpaksa menutup usahanya sementara waktu, karena takut menjadi korban para pengunjukrasa tersebut.

Sebenarnya, kata dia, usaha minumannya itu sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB buka seperti biasanya.

Namun pada pukul 11.00 WIB, terpaksa ditutup, karena ratusan pengunjukrasa yang titik kumpul berada di Lapangan Merdeka Medan melewati Jalan Ahmad Yani menuju ke kantor DPRD Sumut dan bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto Medan sebagai tempat mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka.

"Dalam aksi unjuk rasa yang sedang marak di Kota Medan, dia lebih baik memilih yang aman dan tidak mau terjadi masalah," kata Menwa.

Sementara itu, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Medan, Senin (26/3) para mahasiswa, buruh, petani dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menyampaikan aspirasi ke kantor DPRD Sumut, kantor Gubernur Sumut, Bandara Polonia Medan, Lapangan Merdeka dan Bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto Medan. (ANT)
Editor: B Kunto Wibisonohttp://www.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar