Featured Video

Sabtu, 09 Juni 2012

SP TAK AMBIL PUSING


 Di bawah ancaman mogok manajemen Arema Indonesia meladeni Semen Pa­dang, Sabtu (9/6) sore ini, caretaker pelatih Kabau Sirah, Suhatman Imam Semen Padang tetap me­mas­tikan timnya siap untuk berlaga.
“Kami tak ambil pusing dengan kondisi itu (ancaman mogok dari tuan rumah). Yang jelas, kami akan tetap menyi­apkan tim agar bisa tampil mencuri poin di sini (Stadion Gajayana, Malang),”sebut Suhatman saat dihubungi wartawan dari Padang.

Ditambahkan asisten pela­tih, Delfi Adri, memang pi­haknya mendengar informasi itu, ter­masuk pelaksanaan technical meeting yang baru digelar, Sabtu  pagi. “Technical meeting rencananya pagi besok (Sabtu pagi ini,red). Kita lihat saja saat itu,”sebut mantan bomber Semen Padang era 90-an ini.
Tim kebanggaan publik ranah Minang ini sendiri tampil dengan kekuatan pe­nuh. Hanya Vendry Mofu yang tidak disertakan ke Malang karena harus menjalani huku­man larangan bertanding aki­bat akumulasi kartu kuning.
Pertandingan melawan Arema merupakan satu dari empat laga tersisa yang harus dilakoni tim yang bermarkas di Indarung ini. Ka­renanya, Suhatman menargetkan bisa me­raup poin dari laga ke 19 itu. “Minimal satu, syukur-syukur kalau menang,” kata Media Officer Semen Padang, Ronny Su­hatril, Jumat (8/6).
Karenanya duet maut milik Semen Padang yang kini men­jadi pemain paling subur di Indonesian Premier League (IPL), Edward Wilson Junior dan Ferdinand Sinaga tetap menjadi andalan untuk lini depan. Me­reka akan ditopang kuartet tangguh, Es­teban Viscarra, Yu Hyunkoo, Elie Aiboy dan M.”Gattuso” Rizal di lini tengah.
“Bahkan di lini belakang, David Pag­be dimungkinkan un­tuk tampil karena mulai pulih dari ce­deranya,”sebut pelatih senior yang akrab di sapa dengan sebutan Da Man ini.
Arema Indonesia sendiri mengancam akan mo­gok bertan­ding, menyusul sikap Komdis PSSI dan PT LPIS yang mengabaikan per­mo­honan banding atas hu­kuman yang dijatuhkan ke­pada dua pema­innya, Her­mawan dan Eka Hera. An­caman tersebut di­ung­kap­kan direktur PT Arema Indonesia Fanda Soe­silo kepa­da goal.com Indonesia, Kamis (7/6).
Menurut Fanda Soesilo, selama ini Komdis PSSI dan LPIS ini hanya menjatuhkan vonis hukuman tanpa men­jalankan sistem dan peratuan secara professional. “Hukuman ba­gi dua pemain kami itu sangat memberatkan,” tandasnya.
Apalagi, tandas dia,  kini ada enam pemain Arema yang dilanda cedera. Di antaranya Fariz Bagus Dinata, Talaouhu Abdul Musafry, Ahmad Ami­ruddin, Anggo Julian, dan Herman Rhomansyah.
Jika dua pemain itu tetap dihukum, tandas dia, praktis Singo Edan kehilangan lebih dari separo amunisi yang dimiliki.   “PSSI dan LPIS wajib menjalankan sistem dengan benar dan profesional. Hukuman yang mereka beri­kan kepada 2 pemain kami tidak fair.Tapi mereka seperti menutup mata dengan fakta yang sebenarnya,” ujar Fanda Soesilo mereaksi sikap PSSI dan LPIS yang tidak pernah merespon protes manajemen Arema IPL. (h/mat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar