Featured Video

Selasa, 07 Agustus 2012

Rhoma Tak Mau Minta Maaf ke Jokowi-Ahok


foto









Pedangdut Rhoma Irama dikawal pendukungnya ketika memenuhi panggilan Panwaslu DKI Jakarta, Jakarta Pusat, (6/8). Pemanggilan tersebut terkait pernyataan Rhoma yang berbau SARA terhadap pasangan Cagub/Cawagub, Joko Widodo-Basuki Tjahaja ketika berceramah di Tanjung Duren, Jakarta Barat. ANTARA/M Agung Rajas


 Pedangdut legendaris Rhoma Irama mengatakan tidak merasa perlu meminta maaf atas dakwahnya yang disebut-sebut berbau hasutan suku, agama, ras, dan golongan. Dalam sebuah ceramah di masjid dua pekan lalu, sang raja dangdut meminta warga Jakarta memilih calon gubernur yang seiman. 

"Saya rasa tidak perlu meminta maaf kepada Jokowi dan Ahok," ujarnya dalam konferensi persnya di Jakarta, 6 Agustus 2012. Apa yang dia lakukan, kata Rhoma, tidaklah menyudutkan pasangan yang diusung PDIP-Gerindra itu. "Saya hanya berdakwah," ujarnya. "Tidak ada unsur SARA, hanya (penggambaran) identitas masing-masing pasangan."

Rhoma pun mengatakan tidak keberatan bila Ahok melakukan hal serupa. "Bila misalnya Ahok mengajak semua warga Jakarta keturunan Cina atau warga beragama Kristen (memilihnya), so what? Itu tidak apa-apa," katanya. 

Rhoma Irama mengaku tak punya masalah pribadi dengan Jokowi-Ahok. "Dalam kehidupan berbangsa bernegara, saya menghormati mereka. Islam sangat toleran," ujarnya. "Tapi dalam konteks kepemimpinan, kita dilarang memilih nonmuslim. Itu harus saya sampaikan."

Rhoma diperiksa Panitia Pengawas Pemilu selama kurang lebih satu jam. Dia terancam dipenjara sampai 18 bulan jika terbukti menghasut warga dengan menggunakan isu suku, agama, ras dan golongan. Namun Ketua Panwaslu, Ramdansyah, mengaku belum bisa mengumumkan temuan lembaganya. “Kami harus mendengar keterangan dari kubu Foke,” katanya. 


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar