Featured Video

Jumat, 07 September 2012

Futsal Sumbar Kalahkan Sulsel


Tim futsal Sumbar mengawali laga melawan Sulsel di PON dengan manis di GOR Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, tim yang dimenejeri Yasman Yanusar itu memetik kemenangan 7-5 (2-2).
Laga dua tim unggulan di Grup C berlangsung ‘panas’ sejak pluit wasit ditiup. Bukan apa-apa, di samping kedua tim memiliki kekuatan berimbang, dua wasit yang memimpin pertandingan juga kurang tegas.

Banyak pelanggaran dibiarkan berlalu begitu saja. Namun, bagi Randi ‘Akank’ Satria Mushar dan kawan-kawan hal itu sudah menjadi ‘makanan’ mereka. Tetapi bagi tim Sulawesi Selatan yang berambisi besar untuk mengalahkan juara di tiga turnamen, Piala Emas 2011, 2012, Piala MY Futsal dan runner up Piala Gubernur Sumatra Selatan, kejadian-kajadian yang dibiarkan wasit membuat mereka tidak terima. Meski sesuai cacatan Singgalang justru mereka banyak diuntungkan sang pengadil.
Puncaknya menit ke-32 ketiga gol keenam Sumbar terjadi. Lantaran setelah gol lahir terjadi isiden. Ismail yang mencetak gol ke-6 tim Ranah Minang kena sepak di wajahnya oleh Ussamah.
Ismail tidak terima, sehingga kedua pemain terjadi cekcok mulut dan wasit akhirnya memberi keduanya kartu merah.
Kedaan belum usai, karena setelah suasana reda wasit tentu mengesahkan gol Sumbar. Tapi, pihak Sulsel tidak terima dan melakukan protes keras. Namun wasit tetap pengesahkan gol tersebut, karena gol terjadi sebelum ada insiden itu.
Akibat protes Sulsel pertandingan sempat terhenti sekira 20 menit, sehingga laga baru usai pada pukul 21.00 WIB. Gol-gol, Sumbar terjadi pada menit 6 oleh Akank, menit 16 dan 26 melalui Rahmad ‘Pencet’ Budiman, disusul gol Ori Efendi menit 30, dan dua gol melalui kaki Ismail menit 32 serta 36.
Sedangkan lima gol Sulsel tim yang sebelum di PON selama tiga bulan melakukan TC di Malaysia dan Thailand dicetah oleh A. Sultan Agung menit 13, Eden Kaisar Kana menit 20 dan 23 ditambah gol Muh. Imran Idris menit ke-26 serta menit 34 melalui Renaldi.
Sedangkan hasil pertandingan lainnya sepanjang Kamis kemarin, Grup A, Papua vs Jawa Tengah membagi angka 7-7, Gorontalo harus mengakui kehebatan Sumatra Selatan 5-7.
Serta pada Grup B, tim kebanggaan tuan rumah Riau dikalahkan Sumatra Utara 1-2 serta Kalimatan Selatan membagi poin 1-1 dengan Jawa Barat. Sementara itu, DKI Jakarta juga membuka peluang lolos setelah menang 3-0 atas Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, pada siang ini pukul 10.00 WIB, Rahmad ‘Pencet’ Budiman dan kawan-kawan kembali bertanding melawan tim Nusa Tenggara Timur. Laga ini akan sangat menentukan perjalanan tim kebanggan masyarakat Ranah Minang untuk memastikan lolos ke babak berikutnya.
Sebab, dengan kemenangan itu akan membwa para duta Tuah Sakato di lapangan futsal di GOR Tembilahan berukuran 24 x 42 meter tersebut berhak mengantongi satu tiket ke enam besar.
Di atas kertas Yudhi Fatra Cs memang unggul dalam pengalaman bertanding. Juara Piala Emas dua kali 2011 dan 2012, turnamen Piala MY Futsal serta juara Pra PON Sumatra, ditambah menjadi runner up turnamen Piala Gubernur Sumatra Selatan, Juli lalu bisa menjadi modal
mereka untuk menekuk tim yang dilatih Doni Zola, mantan asisten pelatih Syafrianto Rusli di tim futsal Sumbar saat mempersiapkan diri ke babak kualifikasi PON di Palembang 2011.
Meski secara kualitas pemain tim futsal Ranah Minang di atas lawannya, tetapi Fuji ‘Bejo’ Maulid Bandriana dan kawan-kawan tidak mau bersikap jumawa, apalagi menganggap remeh lawan. “Siapapun lawan, kita harapkan para pemain tetap tampil ngotot dan bersemangat.
Kita tidak boleh menganggap enteng kepada siapapun lawan. Tidak kecuali saat menghadapi NTT. Kita harus tampil ngreget,” pesan H. Yasman Yanusar.
Pesan menejer ber tangan dingin putra Sungayang, Batusangkar itu pula yang akan dipegang teguh para punggawa tim futsal. Karena dengan demikian tekad menjadi yang terbaik di alek empat tahunan ini akan terwujud.
Ambruk
Hujan deras yang disertai angin kencang, Kamis (6/9) menimbulkan kerusakan di veneu tenis PON XVIII di komplek Kantor Utama PTPN V, Pekanbaru.
Terjangan angin kencang kemarin sore menyebabkan kanopi pintu masuk utama lapangan tenis ambruk. Sebuah mobil rusak akibat tertimpa material bangunan yang masih belum digunakan tersebut. Tiga karyawan juga dilaporkan terluka akibat musibah tersebut.
Menurut sejumlah saksi, saat angin kencang berhembus, tiba-tiba empat tiang besi penyangga atap kaca ambruk. Kanopi yang berbentuk setengah lingkaran itu pun pecah berantakan.
Lebar kanopi berkisar 10 meter dan panjangnya 15 meter. Mobil jenis Kijang Innova dan bertuliskan ‘Kontingen Sumut’ jadi korban. Beruntung tak ada pengemudi atau penumpang di mobil tersebut.
Lapangan tenis tersebut milik PTPN V dan terletak di Jalan Rambutan Kompleks PTPN V Pekanbaru. Bangunan yang menghabiskan dana Rp20,6 miliar itu disumbangkan untuk PON. Saat ini, pengelolaannya masih di tangan kontraktor.
Menurut Humas PTPN V F Panjaitan, kerusakan yang timbul akibat angin masih menjadi tanggung jawab kontraktor. “Gedung itu belum diserah-terimakan kepada kami. Jadi perbaikannya masih tanggung jawab kontraktor,” jelasnya yang dilansir riauterkini.
Tadi malam, di lokasi ambruknya kanopi dipasang garis polisi sebagai pengamanan sekaligus penyelidikan terkait insiden tersebut.
Belum siap
Walau PON XVII dimulai tiga hari lalu, venue softball di Kecamatan Rumbai belum siap didatangi penonton. Terbukti, hingga kini satu kursi pun belum terpasang di venue tersebut.
Selain belum dipasangnya kursi, lantai tribun bagian atas juga belum dikeramik. Sementara di bagian bawah, sebagian telah dikeramik, sisanya belum.
Sebagian kamar mandi atau WC belum sepenuhnya bisa digunakan. Sebab, kloset belum dipasang. Hanya terlihat pipa paralon yang digunakan sebagai saluran pembuangan air. Dinding WC masih berupa batu bata. Lantainya juga belum dikeramik.
Sejumlah orang tampak bekerja keras. Sebagian memasang keramik, sebagian memplester, dan sisanya memotong besi. Jika dibandingkan dengan 4 hari lalu, venue ini hanya terlihat berbeda di bagian atap. Sebelumnya bagian atap masih terbuka, kini sudah dipasangi atap.
Yang masih sama dengan beberapa hari sebelumnya, sekitar venue masih berantakan. Papan kayu, batu bata, dan sisa galian berserakan.
Diwartakan detikcom, tempat pemanasan yang terbuat dari jaring dan tiang besi, belum sepenuhnya terpasang. Hanya ada tiang besi. Meski belum selesai 100 persen, arena itu bisa digunakan untuk latihan.
Seorang pekerja mengatakan, pengerjaan ini akan berakhir pada 30 September. Artinya, usai PON mereka akan tetap bekerja.
Namun, terhitung mulai 9 September, mereka hanya bekerja pada malam hari. Siang hari, venue tersebut dijadikan arena pertandingan.
“Saya sudah dapat instruksi mulai 9 September, begitu ada pertandingan, kita tidak bekerja. Pekerjaan dilakukan malam hari agar tidak menganggu softball,” kata pekerja tersebut. 

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar