Featured Video

Jumat, 07 September 2012

Pol PP Ciut Hadapi Pedagang




Penertiban ten­da ceper di sepanjang Pantai Pa­dang berlangsung ricuh, kemarin. Puluhan polisi pamong praja yang di-back up  personel polisi dan TNI, dihadang para peda­gang untuk menghentikan razia.


Pantauan Padang Ekspres di kawasan Pantai Purus, penerti­ban tenda ceper dimulai pukul 16.30. Saat penyisiran hingga ke ujung Pantai Purus, tak terlihat lagi tenda ceper yang terpasang.

Meski demikian, Pol PP tetap saja melakukan pembongkaran dan membakar warung-warung kelambu (warkel)  tersebut. Meli­hat aksi Pol PP membongkar warkel itu, tiba-tiba pemilik tenda ceper datang melabrak anggota yang sedang bekerja. Tak ayal, pasukan penegak perda itu sem­pat surut karena pemilik tenda ceper mengeluarkan kata-kata kotor dan meminta Satpol PP adil dalam menegakkan aturan.

Mendapat perlawanan, pene­gak perda ini memilih mundur. Dengan demikian, penertiban hanya membongkar kayu yang digunakan pemilik tenda ceper untuk meninggikan tempatnya dari bibir pantai.

Bunda, 55, salah seorang pe­milik tenda ceper kepada Pa­dang Ekspres, menilai anggota Pol PP tebang pilih melakukan pener­tiban. Setiap kali razia, Pol PP ha­nya membongkar warung­nya. “Ke­­napa hanya tenda saya saja yang dibongkar, yang itu, itu, dan itu tidak. 

Seharusnya mereka me­ne­gakkan perda dengan adil. Apa karena saya tidak punya be­king?” ujarnya kesal.

“Penghasilan kami hanya dapat dari berjualan di tenda ini. Jika warung kami tutup, dari mana lagi kami men­dapatkan penghasilan. Semen­tara anak-anak kami mem­bu­tuhkan biaya untuk sekolah. Berilah kami kelonggaran un­tuk yang miskin seperti kami ini,” tambahnya.

Yetti, 46, yang juga pemilik tenda ceper, mengaku tidak keberatan jika Pol PP benar-benar menegakkan perda. “Ka­lau benar-benar melakukan penegakan perda dan itu adil, saya akan buka sendiri warung saya. Tidak perlu dipaksa se­per­ti ini,” ulasnya.

Dengan membuka tenda ce­per, ia mengakui cukup mem­­berikan pemasukan yang banyak untuk menafkahi ke­luarganya. “Pendapatan di sini cukup  besar, apalagi kalau ma­lam minggu. Memang pemuda kota ini yang memilih lokasi di sini. Kalau tidak ada pengun­jung, tentunya kami ta akan membukanya,” jelasnya.

Pemilik tenda ceper lain­nya, mengaku sudah menda­patkan peringatan dari Pol PP. “Setelah mendapatkan pe­ringa­tan, saya lansung me­ning­gikan tenda. Setelah itu, jika ada penertiban, warung saya tak lagi tutup,” terangnya.

Kepala Kantor Pol PP, Nas­rul Sugana mengatakan, pi­hak­nya tidak akan pernah mun­dur dalam melakukan penertiban. Selagi masih ada tenda ceper di sepanjang pan­tai Purus, pihaknya akan selalu membongkar untuk mener­tib­kannya. “Kalau tendanya su­dah tinggi semua, Pantai Pa­dang ini bisa dijadikan sebagai tempat wisata keluarga,” ujar­nya. 


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar