Jared Wickerham / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFPOmbak besar akibat dampak badai Sandy menghantam penghalang ombak di kota Winthrop, Massachusets, AS.
Meski belum ada perhitungan pasti, lembaga penaksir kerugian bencana alam EQECAT memperkirakan badai Sandy mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 192 triliun untuk kawasan pantai timur AS yang hancur akibat terjangan badai besar ini.
Namun, para pakar ekonomi memperkirakan angka yang lebih besar lagi, yaitu antara 30-50 miliar dollar AS. Kerugian sebesar ini dampaknya sangat terasa terhadap pertumbuhan ekonomi AS di kuartal keempat ini.
"Tutupnya kawasan komersial di pesisir timur menyebabkan hilangnya GDP yang akan menambah kerugian infrastruktur," kata ekonom IHS Global Insight, Gregory Daco dan Niger Gault.
Sebagian besar pusat ekonomi penting di pantai timur AS hingga Selasa (30/10/2012) waktu setempat masih belum beroperasi kembali, termasuk pusat ekonomi dunia New York.
Sejumlah bank besar New York dan dua pusat penjualan saham terbesar di dunia Wall Street dan Nasdaq juga belum beroperasi setelah dua hari terakhir ini tutup. Dikabarkan Wall Street akan mulai kembali beroperasi Rabu (31/10/2012).
"Kami yakin bisa kembali beroperasi normal besok (Rabu)," kata Direktur Eksekutif Euronext di Bursa Efek New York, Duncan Niederauer.
"Gedung dan sistem kami tidak terganggu dan tim kami bekerja keras untuk memastikan pasar akan dibuka tanpa gangguan," tambah dia.
Sementara itu, layanan publik lainnya mulai dari bus, kereta bawah tanah, hingga pesawat terbang belum sepenuhnya beroperasi normal. Tak beroperasinya tansportasi publik selama dua hari ini memberikan dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar.
sumbe
r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar