Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
 Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengingatkan tantangan serta beban hidup warga Jakarta tahun depan semakin tinggi. Memburuknya perekonomian dunia serta penurunan nilai pendapatan masyarakat menjadi pemicunya. "Banyak sekali masalah yang harus dihadapi," ujarnya dalam sambutan misa natal Senin malam, 24 Desember 2012.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Mantan Bupati Belitong Timur ini mengatakan memburuknya perekonomian dunia yang ditandai meroketnya harga minyak dunia ke angka U$ 100 dolar per barel, memukul nilai pendapatan dalam negeri. "Pendapatan di Jakarta Rp 10 juta, Rp 20 juta itu sudah tidak ada artinya lagi sebab kebutuhan terus meningkat," kata dia.
Selain itu, kondisi akut Jakarta saat ini seperti persoalan kemacetan dan banjir akibat buruknya drainase dan pengelolaan tata kelola air sehingga beban warga ibu kota semakin tinggi.
Namun dengan kondisi demikian, Ahok panggilan akrabnya, tetap menatapmasa depan warga Jakarta cukup cerah, salah satunya dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan dan yakin atas pertolongan-Nya datang setiap saat.
Bukan hanya itu, anggaran sisa yang melimpah, pemerintah DKI siap bekerja keras untuk memberikan program yang mampu dirasakan secara langsung masyarakat. Ahok menyatakan saat ini Pemerintah DKI punya dana sisa anggaran tahun lalu hingga Rp 5 triliun. "Dengan sisa uang itu kita lakukan terobosan untuk menyelesaikan macet dan banjir secepat mungkin," ujarnya.
Namun kondisi ini menghadapi ganjalan, sebab hingga kini pengesahanAPBD DKI 2013 oleh kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masih molor. Pengesahan diperlukan untuk merealisasikan program kerja pemerintah DKI Jakarta.
Sebagai gambaran tahun depan Rancangan Peraturan Daerah APBD yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun mencapai Rp 46,86 triliun atau naik 13,32 persen dibandingkan dengan Perubahan APBD 2012 sebesar Rp 41,35 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar