Featured Video

Selasa, 25 Desember 2012

TRABAS Tangaya Adventure Saning Bakar

Taklukkan Hutan dengan Sepeda Motor



Jika sudah menjadi hobi, apa pun dilalui meski dengan tantangan ekstrem. Hal itulah yang dilakukan sekelompok pecinta motor advan­ture di Saniangbaka, Kabupaten Solok. Setiap Minggu, mereka menaklukkan hutan yang masih perawan dengan sepeda motor.


TRABAS, demikian istilah ke­giatan motor adventuretersebut. Ini salah satu kegiatan bersepeda motortrail dengan berpetualang di hutan. Ya, pengendara motorlah yang men­cari dan membuka jalan di hutan tersebut.

Sekelompok masyarakat Sa­niang­baka dan sekitarnya yang ter­ga­bung dalam Tangaya Advanture selalu menjelajahi hutan-hutan di sana setiap Minggu. Bukan saja memacu adrenalin, ternyata dengan adanya kegiatan ini, masyarakat juga bisa membuka ladang pertanian yang baru. Bahkan, direncanakan ke depan bisa dijadikan wisata alterna­tif karena di beberapa lokasi disugu­hi pemandangan perbukitan dan melihat Danau Singkarak dari ke­tinggian.

Seperti yang diungkapkan salah seorang anggota Tangaya Adventure, Harmadi. Pria 47 tahun ini telah melakukan Trabas sejak satu tahun belakangan. Dia mence­rita­kan, hal ini bukanlah hal yang baru oleh warga Saniangbaka. Sejak tahun 2000-an, masyarakat telah mela­kukan kegiatan ini.

Ad, panggilan akrab Harmadi, menjelaskan, dulunya masyarakat melakukan kegiatan ini untuk mem­­buka lahan pertanian. Kontur yang berbukitan membuat ma­syarakat harus menggunakan sepe­da motor yang dimodifikasi seperti motor trail agar bisa membawa alat pertanian, bibit tanaman, dan lainnya ke ladang mereka yang berada di atas bukit.

Nah, seiring perkembangan za­man, masyarakat mengonsep kegia­tan ini menjadi hobi dan sekaligus berwisata. Meski telah banyak ma­sya­rakat yang sengaja memodifikasi sepeda motornya menjadi lebih baik, bahkan ada yang sengaja membeli sepeda motor khusus seperti Suzuki KLX, dan lainnya.

Dia menceritakan, kom­bi­nasi hobi berkendara dan me­nikmati peman­dangan alam menjadi daya tarik tersendiri. Komunitas Tangaya Ad­van­ture ini diikuti puluhan ken­daraan. Baik dari masyarakat Sa­niang­baka maupun dari daerah lain.

“Bayangkan saja, sebe­lumnya tidak ada sepeda motor yang melewati itu, kitalah yang pertama melintasinya dan membuat jalan. Yang ter­peleset dan terjatuh sudah biasa,” ulasnya.

Ad menceritakan, ada yang pernah hampir jatuh ke jurang karena sepeda motornya ter­pe­lest. Tidak itu saja, sering sepeda motor diangkat bersa­ma-sama karena perbukitan yang dilalui terlalu curam. Bahkan ada sepeda motor yang masuk ke dalam sungai.

Anggota Tangaya Advan­ture lainnya, Adi mengakui kegiatan ini sudah menjadi kombinasi antara hobi, olah­raga, wisata, dan berladang. Ke depan, bisa menjadi wisata alternatif karena peman­da­ngan di lokasitrack masih asri. Di puncak perbukitan, kita disuguhi keindahan Danau Singkarak.

Untuk tantangan berken­dara, pria berusia 25 tahun ini tidak menampik nyawa taru­hannya. Tak sedikit lereng bukit yang terjal harus dilalui. Apalagi ketika hujan, medan makin berat karena licin. Tapi, diakuinya, semakin sulit me­dan yang ditaklukan, semakin terpacu adrenalin. “Lengah sedikit saja bisa berisiko,” ujar pria bertubuh tegap ini.

Adi menambahkan, arena track di hutan Saniangbaka telah dilirik komunitas trabas dari Bandung. Telah ada yang mencoba kawasan ini untuk sepeda gunung dan offroad. “Tingkat kesulitannya cukup tinggi,” ulasnya.

Kegiatan ini juga dalam menjaga alam. Ketika mela­kukan aksi, tidak ada penge­rusakan alam seperti pene­bangan pohon, justru me­nanam pohon. “Kita juga men­jaga alam, jalan yang kita lalui tidak ada yang menebang po­hon atau sebagainya,” ulasnya.

Dengan kegiatan ini, ter­jalin hubungan baik antara sesama warga dan anggota kelompok Tangaya Ad­van­ture, karena rata-rata anggota Tangaya Advanture adalah masyarakat Saniangbaka. Ker­ja sama itu terlihat dalam mem­bantu mengeluarkan motor yang terpuruk dalam lum­pur atau mengangkat sepeda motor. “Dibutuhkan kerja sa­ma dalam melintasi hutan-hutan di sini. Jika ada motor yang tidak kuat, maka akan ditarik oleh lainnya,” im­buh­nya.

Saat ini, Tangaya Ad­van­ture Saniangbaka tidak meng­khususkan sepeda motor yang ikut dalam kelompok ini. Yang terpenting, keamanan dalam berkendara menjadi per­ha­tiannya. (***)



s



Tidak ada komentar:

Posting Komentar