Featured Video

Rabu, 13 Maret 2013

5 Menit, Puting Beliung Hancurkan 43 Bangunan



Monster menakutkan bernama angin puting beliung, menyapu Limapuluh Kota, Senin (11/3) malam. Bencana itu datang sekejap. Tidak cukup 5 menit, angin itu menghancurkan 43 bangunan dan menumbangkan 135 pohon di Tanjuang Bungo, Nagari Situjuah Godang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari. 



Sebelum puting beliung mengamuk, alam Luak Limopuluah diguyur hujan deras. Petir berketuntang dari langit. Aliran listrik mendadak putus. Masyarakat panik. Anak-anak menjerit minta tolong.
Walijorong Tanjuang Bungo, W Dt. Bijo Kani, mengaku masih bersyukur, karena puting beliung yang memporak-porandakan rumah penduduk, termasuk rumahnya, berlangsung cepat. “Jika lebih dari lima menit, mungkin semua bangunan runtuh,” kata dia.
Bencana angin puting beliung tempo hari, bukanlah yang pertama di jorong itu. Sebelumnya, juga pernah terjadi pada 1973 silam. Hanya saja, dampak bencana tahun 1973, tidak separah sekarang. “Puting beliung pada 1973, menumbangkan beberapa rumah gadang. Jika dibandingkan, parah yang sekarang,” kata Jafri (65), korban bencana alam yang sibuk memungut taburan kerupuk bulan, di halaman rumahnya.
Hal yang sama dilakukan puluhan warga. Saat kejadian, kerupuk bulan yang merupakan hasil usaha primadona anak nagari setempat, berserakan diterbangkan angin. Sebelum hujan deras, kerupuk yang mereka angkat dari jemuran itu, biasanya diletakkan di teras rumah. “Warga di sini, punya usaha sama, yakni mencetak kerupuk bulan. Kerupuk ini terbuat dari ubi jalar,” sambung Jafri dan Yuskani, warga lain yang mengaku usahanya mengalami kerugian besar akibat bencana tersebut.
Pemkab Limapuluh Kota belum berani menjawab, berapa kerugian material yang ditimbulkan. Data yang dihimpun Singgalang dari BPBD, ada enam bangunan yang mengalami rusak parah, lima rusak sedang dan 32 unit rusak ringan dan satu mushala. Selain itu, angin juga menumbangkan 11 pohon durian, 12 batang kelapa, 13 batang cokelat, 14 batang pisang, 15 batang nangka, 16 batang surian, 17 batang jati, 18 batang aren dan 19 batang alpokat. Jumlahnya 135.
Didatangi bupati
Sehari usai kejadian, Selasa (12/3), Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo Dt. Sori Marajo langsung menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat Situjuah Limo Nagari dan aparatur pemerintahan Nagari Situjuah Godang, agar melakukan pendataan yang baik. “Jangan sampai ada yang tercecer. Catat seluruh bangunan warga yang rusak. Ini murni bencana alam. Harus segera dibantu,” kata Alis di lokasi bencana.
Tahap awal, bantuan berupa sembilan bahan pokok (Sembako), selimut dan pakaian, langsung diserahkan bupati didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Desri serta sejumlah pejabat BPBD yang dikomandoi Firmansyah dan Rahmadinol. “Dalam waktu dekat, kita akan upayakan percepatan rehab rekon. Bangunan yang rusak harus segera diperbaiki. Jika tidak ada anggaran, kita upayakan memakai anggaran bantuan perbaikan rumah tidak layak huni,” sebut Alis.
Kehadiran bupati, menjadi obat pilu bagi para korban. Bupati berharap bencana alam tidak dikait-kaitkan dengan persoalan lain.
Sejumlah pemilik rumah yang hancur, terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan familinya. Ikut turun ke lokasi bencana, wakil rakyat daerah pemilihan III, Riko Febrianto dan sejumlah politisi gedung DPRD Bukik Limau termasuk bacaleg 2014.
68 Personel
Agar proses evakuasi material korban dapat berjalan lancar serta data base dapat dipegang, maka BPBD Limapuluh Kota menerjunkan sedikitnya 68 personil yang terdiri dari 10 anggota BPBD, 14 anggota TNI, 10 anggota Polri, 10 perwakilan pemerintahan nagari, 10 perwakilan kantor Kecamatan Situjuah, 5 personel Kesbangpol dan Linmas serta sisanya pasukan taruna siaga bencana dari Dinas Sosial.
Pejabat BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol didampingi Kapolsek Situjuah AKP Rudi Munanda dan Danramil Luhak, Kapten Sunarko menyebutkan, ke 43 korban pemilik rumah yang rusak akibat puting beliung antara lain Nani atau Dt.Rangkayo Mudo, Rostian atau Dt.Tunadir, Sitam Pitopang , Rawani, Doni atau Mel dan Yus Kani (rusak berat). Selain itu, ikut rusak rumah milik Ernawati, Ulyati, Kamiri, Dt. Pangulu Sati dan Dt. Rajo Lelo (rusak ringan).
Selain itu, satu mushala dan TPA juga rusak. Khusus rumah yang rusak ringan, diketahui milik Dt. Pangulu Rajo, Hilmi, Jafri, Eri, Yonedi, Madris, Masni, Ratunis, Siyi Inyuak, Afrida Pel, Marni, R. Dt. Endah, Surianis, Asmeri, Tasriful Hadi, Dt. Simulia Dirajo , Det, Ori, Sadril atau Dirin, Ratias, Masni atau Lismaniar, Nanda, Yunizar, Saiful atau Sipun, Marlis, Bari Padang, Zulfadli, Gusniati atau Ipung, Ida Warnida dan Ismail atau Nurhayati. 

s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar