Featured Video

Jumat, 22 Maret 2013

Unik, Tahun Baru Dirayakan 21 Maret oleh Bangsa Persia

img

Laki-laki dan perempuan berpakaian khas Azerbaijan (Sastri/ detikTravel)



img

Stan perwakilan Kazakhstan pada festival Nowruz yang digelar di Jakarta (Sastri/ detikTravel)



img

Aneka kuliner khas Kazakhstan (Sastri/ detikTravel)



img

Para Duta Besar negara-negara Asia Tengah dan Turki (Sastri/ detikTravel)



img

Salah satu pertunjukan tari dan nyanyian khas Afghanistan (Sastri/ detikTravel)


Tanggal 21 Maret tiap tahunnya, negara-negara keturunan bangsa Persia merayakan Nowruz. Inilah Tahun Baru versi mereka, yang menandakan dimulainya musim semi. Nowruz adalah tradisi 3.000 tahun yang unik.

Beberapa negara keturunan Persia antara lain Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Pakistan, Turki, dan Uzbekistan. Di Indonesia, ketujuh negara ini menggelar acara tahun baru yakni Nowruz di Sekretariat ASEAN, Jl Sisingamangaraja, Jakarta, Kamis (21/3/2013) malam.

"Festival Nowruz bukan hanya hari spesial untuk kami (negara-negara Persia-red) tapi juga hari internasional. Nowruz menandakan hari pertama musim semi," tutur Duta Besar Azerbaijan, Dr Tamerlan Karayev dalam pidato pembukaannya.

Ya, pada 2010, Sidang Umum PBB menetapkan tahun baru Persia ini sebagai International Day of Nowruz. Alasannya, karena Nowruz merupakan salah satu festival tertua milik bangsa Persia. Selebrasinya dilakukan turun-temurun selama 3.000 tahun!

"Beberapa ilmuwan bahkan berkata Nowruz berusia 7.000 tahun. Bukan hanya negara-negara Asia Tengah tapi juga Eropa Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan," tambah Karayev.

Seistimewa apa festival ini bagi keturunan bangsa Persia? Karayev menjelaskan, inilah momen kekeluargaan paling dinanti tiap tahun. Tiap keluarga berkumpul bersama, mengenakan pakaian tradisional, memasak kuliner khas lokal, menari, dan menggelar perlombaan olahraga.

"Liburnya bisa sampai 4 hari. Di beberapa negara seperti Georgia, Nowruz bahkan jadi hari nasional," katanya.

Tahun 2009, Nowruz menyandang Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO. Bayangkan saja, tiap 21 Maret, Nowruz dirayakan di berbagai negara karena sudah menjadi Hari Internasional. Begitu pun di Indonesia.

Lantai dasar Sekretariat ASEAN, Jakarta, dipenuhi laki-laki dan perempuan berwajah Persia. Ada yang Mongoloid, ada pula yang Kaukasoid. Beberapa orang tampak mengenakan pakaian tradisional negara masing-masing. Seorang wanita Kazakh mengenakan pakaian dan topi serba putih bak putri raja. Sementara para wanita Iran mengenakan baju mirip 'sari' di India. Warna-warni dan menutup bagian kepala.

Sebuah meja yang sangat panjang dijejali makanan khas Asia Tengah dan sekitarnya. Tiap makanan dilabeli nama dan komposisinya. Olahan nasi seperti 'biryani' dan 'kecheri', roti khas seperti 'naan', juga aneka kari mulai dari ayam, sapi, hingga domba. Ruangan dipenuhi aroma rempah dan kari yang menggoda!

Beberapa pertunjukan pun digelar di panggung tempat pidato pembukaan. Masing-masing negara unjuk kebolehan, seperti perwakilan Afghanistan yang memamerkan nyanyian dan tarian khas.

Perayaan Nowruz di Indonesia rupanya sangat ramai, pun menjadi ajang 'silaturahmi' bagi negara-negara keturunan Persia. Di tanggal yang sama, Nowruz pun digelar di berbagai belahan dunia.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar