Featured Video

Sabtu, 06 April 2013

Tak Perlu Bergegas Tinggalkan Korut


Tak Perlu Bergegas Tinggalkan KorutKNS / KCNA / AFPPemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi latihan pasukan Tentara Rakyat Korea. Korea Utara kembali mengancam akan menyerang AS, khususnya Hawaii dan Guam.


Pihak Korea Utara (Korut) memang sudah menyatakan tidak bisa menjamin keselamatan kantor-kantor kedutaan besar di negara itu. Makanya, sejak kemarin, Pyongyang sudah merilis surat imbauan agar perwakilan negara-negara itu memulangkan para diplomat.

Kendati begitu, tulis AP pada Sabtu (6/4/2013), beberapa negara yang menempatkan perwakilan di Korut malah berpandangan tak perlu bergegas hengkang. Staf media Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Pyongyang, Denis Samsonov, misalnya, mengatakan bahwa pihaknya belum mengambil keputusan segera menanggapi imbauan tersebut. "Sampai sekarang kami tetap beroperasi seperti biasa,"katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskwa memang sempat mengatakan bahwa negerinya memilih bersikap hati-hati menanggapi imbauan Korut. Lavrov mengatakan, akan melakukan berbagai klarifikasi rinci hingga sampai pada keputusan meninggalkan Korut. "Banyak faktor yang perlu kami pertimbangkan,"begitu kata Lavrov.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland, juga mengatakan, mengambil langkah hati-hati untuk sampai pada keputusan pergi dari Korut. "Kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait," katanya.

Pilihan sama juga diambil oleh Inggris, Perancis, dan Brasil. "Kami menaruh perhatian pada situasi di Korut. Maka, kami terus berkomunikasi dengan Dubes Roberto Colin," kata Menteri Luar Negeri Brasil Antonio Patriota.

Tak cuma negara-negara tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun tidak membuat keputusan untuk segera menarik perwakilannya dari Korut. "Kami tetap menjalankan misi kemanusiaan di Korut,"kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky.

Data termutakhir PBB menunjukkan ada 36 staf internasional dan 21 karyawan lokal PBB di Korut. Mereka bertugas pada tujuh lembaga dan program PBB di negara tersebut.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar